Retribusi Parkir dari TPE Capai Rp 15,5 M
Pendapatan retribusi parkir dari Terminal Parkir Elektronik (TPE) di tiga lokasi parkir tepi jalan atau on the street sampai dengan awal 2016 mencapai Rp15,5 miliar. Dari tiga lokasi tersebut, TPE Kelapa Gading, Jakarta Utara menjadi penyumbang retribusi parkir terbanyak.
Kontribusi TPE sejak bergulir dari awal sampai sekarang sudah menghasilkan Rp 15,5 miliar
"Kontribusi TPE sejak bergulir dari awal sampai sekarang sudah menghasilkan Rp 15,5 miliar," ujar Sunardi Sinaga, Kepala Badan Layanan Umum (BLUD) Perparkiran DKI Jakarta, Jumat (15/1).
Dikatakan Sunardi, kontribusi retribusi parkir di tiga lokasi yakni Jalan Raya Agus Salim, (Jakarta Pusat), Jalan Falatehan (Jakarta Selatan) dan Kelapa Gading (Jakarta Utara) perhari meningkat signifikan setelah dipasang TPE.
"Di Jalan Sabang sebelum ada TPE itu Rp 500 ribu per hari, sekarang rata-rata Rp12 juta. Di Kelapa Gading sebelumnya Rp 4,7 juta, setelah TPE kisaran Rp 45-50 juta per hari. Di Falatehan sebelum ada TPE Rp 280 ribu, sekarang Rp 7 juta per
hari," katanya.Sunardi menargetkan di 2016 ini jumlah TPE di Ibukota akan ditambah secara bertahap. Sebagian besar dari TPE tersebut rencananya bakal dikelola langsung BLUD Perparkiran DKI.
"2016, pelaksanaan TPE akan kita lakukan dengan tiga cara. Pertama, dilelang investasi. Kedua, kita belanja mesin di e-katalog. Ketiga lelang di Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) DKI," ungkapnya.
Ditambahkan Sunardi, dengan belanja langsung mesin parkir di e-katalog dan lelang di BPBJ, pihaknya bisa mengelola langsung sebagian TPE yang pada 2016 rencananya akan ditambah di 378 ruas jalan.
"Jadi dengan tiga cara seperti ini, pelaksanaan TPE di 2016 bisa lebih cepat. Kita melihat mekanisme mana yang lebih dulu siap," tandasnya.