Kendaraan Tradisional Bisa Jadi Transportasi Wisata
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai kendaraan tradisional andong, becak dan bemo yang tetap beroperasi di sejumlah ruas jalan di Ibukota masih diperlukan sebagai transportasi pendukung sektor pariwisata.
Memang ada, nggak banyak. Hanya beberapa persen saja
Keberadaan kendaraan tradisional tersebut selama ini juga dianggap tidak meresahkan warga sehingga tidak perlu dibuat aturan yang mengikat.
"Memang ada, nggak banyak. Hanya beberapa persen saja. Itu juga untuk pendukung sektor pariwisata," kata Djarot, Kamis (21).
81 Becak Terjaring Razia di CilincingIa mengatakan, jumlah kendaraan tradisonal tersebut di Ibukota terbilang langka atau tidak sebanyak kota-kota lainnya. Karena itu, keberadaan becak, bemo dan andong saat ini belum dirasa perlu untuk dibuat aturan khusus karena keberadaannya tidak meresahkan warga dan pengguna jalan.
"Moda transportasi tradisional di Jakarta ini
kan sudah hampir tidak ada. Maka saya pikir ngak perlu khusus untuk diatur," ujarnya.Walau demikian, Djarot mengaku tidak setuju apabila kendaraan tradisional itu diizinkan menjadi kendaraan umum layaknya angkutan kota dan bus reguler. Kendaraan tersebut bisa tetap beroperasi di Ibukota namun peruntukannya sebagai transportasi pendukung pariwisata.
"Kalau itu masih digunakan untuk umum, bisa penuh lagi Jakarta ini," tandasnya.