You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
ante korban Endar (39) mendatangi Mapolres Metro Jakarta Selatan sekitar pukul 13.30 untuk melaporka
Seorang siswa kelas 1 SMA Negeri (SMAN) 3 Jakarta AC (16) tewas setelah mengikuti kegiatan ekstrakulikuler sekolahnya. Diduga korban mendapatkan penganiayaan ketika mengikuti kegiatan pecinta alam selama satu minggu.T.
photo Rio Sandiputra - Beritajakarta.id

Ikut Kegiatan Ektrakurikuler, Siswa Tewas

Malang dialami AC (16), siswa kelas X SMA Negeri 3 Jakarta itu tewas setelah mengikuti rangkaian kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan sekolahnya. Sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, korban sempat menjalani perawatan di RS MMC Jakarta Selatan.

Saya melaporkan kalau meninggalnya keponakan saya ada kejanggalan. Karena ada lebam dibagian pipi, tangan, dan perut setelah mengikuti kegiatan pecinta alam

Tante korban Endar (39), mendatangi Mapolres Metro Jakarta Selatan sekitar pukul 13.30 untuk melaporkan adanya kejanggalan tewasnya AC.

"Saya melaporkan kalau meninggalnya keponakan saya ada kejanggalan. Karena ada lebam dibagian pipi, tangan, dan perut setelah mengikuti kegiatan pecinta alam," ujarnya, Jumat (20/6).

Bawa Motor Tanpa SIM, 25 Pelajar Dirazia

Mendapat laporan itu, petugas identifikasi dari Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan langsung meluncur ke RS MMC Jl HR Rasuna Said. Korban AC yang tiba di Jakarta Jumat dinihari menjalani perawatan hingga menghembuskan nafas sekitar pukul 10 pagi tadi.

Tangis histeris dari keluarga korban dan teman-temannya masih terdengar saat tim identifikasi tiba di rumah sakit. Bahkan guru, dan Kepala Sekolah SMAN 3 juga hadir di ruang jenazah yang berada dilantai basement gedung RS MMC.

Geary salah satu teman sekelas korban menuturkan, AC sejak awal bersekolah telah masuk kelompok pecinta alam. "Kalau pendaftaran anggota baru itu sudah dari awal masuk. Ini memang acara khusus mereka setiap akhir tahun ajaran," ucapnya.

Menurut Geary kegiatan yang mengambil tempat di Tangkuban Perahu, Bandung Jawa Barat itu sudah berlangsung hampir 1 minggu. "Saya tidak tahu pasti berangkatnya kapan, tapi hampir seminggu. Tahunya hanya di Tangkuban Perahu, kalau saya memang tidak ikut pecinta alam," tuturnya.

Dari informasi yang didapatnya, kata Geary, kelompok tersebut sudah pulang dan banyak dari peserta yang ikut jatuh sakit. "Sudah pulang semua, tapi ada yang bilang banyak sakit, luka, bahkan digigit ular. Tapi sudah diobati," ungkapnya.

Untuk lebih mendalam mengetahui penyebab meninggalnya anak pertama dari dua bersaudara pasangan Arif dan Diana ini, pihak Kepolisian langsung membawa jenazah ke RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat untuk dilakukan otopsi.

Kepala Sekolah SMAN 3 beserta guru tidak ada yang mau memberikan keterangan terkait hal itu. Sementara, orangtua korban masih terlihat terpukul dengan kepergian anaknya yang dikenal pendiam dan baik itu. Rencananya setelah otopsi korban langsung dibawa kerumah duka di Jl Poncol Jaya RT 01/05, Kuningan Barat, Jakarta Selatan.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Pemprov DKI Kembali Raih Penghargaan dari Kemendag

    access_time18-11-2024 remove_red_eye3668 personFolmer
  2. Camat Duren Sawit Sosialisasikan Pilkada di KBT

    access_time16-11-2024 remove_red_eye1072 personNurito
  3. Derai Hujan Masih Membasahi Jakarta Hari Ini

    access_time17-11-2024 remove_red_eye921 personTiyo Surya Sakti
  4. Pj Gubernur Teguh Pastikan Jakarta Aman, Stabil dan Terkendali

    access_time20-11-2024 remove_red_eye912 personFolmer
  5. Hujan Ringan Basahi Jakarta di Akhir Pekan

    access_time16-11-2024 remove_red_eye895 personNurito