You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Anak Punk terjaring razia
Terjaring Razia, 12 Anak Punk Langsung Dites Urine dan Darah.
photo Nurito - Beritajakarta.id

12 Anak Punk Terjaring Razia

Sebanyak 12 anak punk yang selama ini cukup meresahkan masyarakat berhasil dijaring petugas gabungan, saat menggelar razia di Jakarta Timur, Rabu (25/6).

Ini razia yang ketiga kalinya. Sebelumnya ada tiga anak punk, yang tertangkap dan dites darahnya ternyata terkena HIV. Bahkan satu di antaranya sudah meninggal dunia

Belasan anak punk yang biasa mengamen di angkutan umum ini terjaring di tiga lokasi, yakni di kawasan Pusat Grosir Cililitan (PGC), perempatan Hek, dan kawasan Garuda. Anak punk yang terjaring tersebut langsung dites urine untuk mengetahui apakah mereka pengguna narkotika dan obat-obatan terlarang. Tak hanya itu, sampel darah mereka juga diperiksa untuk mengetahui apakah mereka terinfeksi HIV/AIDS.  

Anggota Intel Polsek Kramatjati dan Satpol PP berpakaian preman dan menggunakan kendaraan pribadi sehingga tak diketahui anak punk yang sedang mengamen. Petugas juga menyisir Jl Raya Bogor, Jl Raya Dewi Sartika, Jl Raya Letjen Sutoyo, dan Jl Raya Pondok Gede.

Pengunjung dan Pekerja PGC Terjaring Razia Rokok

Camat Kramatjati, Dian Purfanto, mengatakan, razia anak punk ini merupakan yang ketiga kalinya sejak bulan Mei lalu. Razia dilakukan karena banyak keluhan masyarakat, terutama pengguna angkutan kota. Sebab mereka kerap meminta uang dengan paksa saat mengamen. Karena itu, razia gabungan dilakukan agar masyarakat merasa nyaman dan aman saat bulan Ramadhan nanti.

"Ini razia yang ketiga kalinya. Sebelumnya ada tiga anak punk, yang tertangkap dan dites darahnya ternyata positif mengidap HIV. Bahkan satu di antaranya sudah meninggal dunia," ujar Dian.

Seluruh anak punk yang terjaring didata dan handphone mereka disita, agar tak bisa berkomunikasi dengan rekan-rekannya. Mereka nantinya dikirim ke panti sosial di Ceger, Cipayung, Jakarta Timur.

Uha (28), salah satu anak punk mengaku baru mengamen lantaran terpaksa. Sebelumnya, ia bekerja di percetakan dan sablon.

"Sebelumnya kerja di percetakan dan sablon tapi sudah keluar. Daripada nganggur ya mending ngamen, kan yang penting tidak mencuri," ujar Uha.

Konselor HIV Puskesmas Kecamatan Kramatjati, Posma Ida Manalu, mengatakan, pemeriksaan darah dilakukan untuk mengetajui apakah anak-anak punk yang terjaring itu terkena HIV. Terlebih, sebelumnya ada 3 anak punk yang positif mengidap HIV. Masing-masing berinisial Y (29), jenis kelamin perempuan dan sudah meninggal dunia. Kemudian dua lelaki yakni D (30) dan A (31). Mereka terjangkit HIV melalui jarum suntik.

"Saat ini D dan A masih berkeliaran di jalan. Aktivitasnya ya mengamen di sekitar PGC sampai Hek. Karena HIV penyakit menular, tidak menutup kemungkinan D dan A ini menularkan pada anak-anak punk lainnya. Makanya hari ini kita tes darah lagi pada mereka," ungkapnya.

Tes darah ini juga untuk mengetahui apakah mereka terkena penyakit kelamin seperti sipilis. Sebab di antara mereka diduga melakukan hubungan seks bebas.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1463 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1277 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1069 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1008 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Semarak Christmas Carol di Jakarta Sambut Natal

    access_time18-12-2024 remove_red_eye982 personDessy Suciati