Basuki Ingin Pembeli OP dan Pasar Murah Terdata
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta hari ini secara resmi meluncurkan Kartu Jakarta One. Peluncuran kartu multifungsi itu salah satunya dimaksudkan untuk mendata para pembeli bahan makanan pokok di kegiatan Operasi Pasar (OP) dan Pasar Murah.
Kami mau tahu siapa yang beli. Kalau nggak bahaya, tiap kali operasi pasar nggak tahu siapa yang beli
"Kami mau tahu siapa yang beli. Kalau nggak bahaya, tiap kali operasi pasar nggak tahu siapa yang beli. Barangnya habis dalam sekejap. Kalau ada kartu kan gampang. Makanya hari ini salah satunya saya mau luncurkan Jakarta One," kata Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta di Balai Kota DKI, Kamis (2/6).
DKI Gelar Pasar Murah di 5 Titik
Ia mengungkapkan, selama ini kegiatan OP dan Pasar Murah yang menjual bahan makanan pokok bersubsidi dengan harga murah, kurang tepat sasaran. Karena itu, mulai saat ini dua kegiatan tersebut dipusatkan di rumah susun dan diprioritaskan untuk siswa pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP).
"Kami memang ingin pasar murah terus. Tapi kan musti tahu sasarannya. Makanya kami putuskan gelar di rusun sama pemegang KJP," ucapnya.
Menurut Basuki, dengan diluncurkannya Kartu Jakarta One, pembeli bahan makanan pokok di kegiatan OP dan Pasar Murah nantinya dapat lebih terdata dan terkontrol. Ke depan, seluruh transaksi dalam kegiatan itu harus menggunakan kartu dan dilakukan dengan non tunai.
"Ke depan semua operasi pasar harus gunakan kartu. Termasuk beras keluarga sejahtera. Beras raskin itu harus dikontrol," tandasnya.