OP Tak akan Saingi Pedagang Pasar
Operasi Pasar yang digelar mulai 4 Juni sampai 17 Juli 2016 di Pasar Minggu diminati warga. Pasalnya, harga bahan pokok yang ditawarkan relatif murah dan terjangkau.
Kalau operasi pasar mulai pukul 08.00-13.00 di saat kondisi pasar umumnya sepi. Sehingga tidak ada kecemburan
Manager Unit Pasar Besar (UPB) Pasar Minggu, Rebin Suryani memastikan, OP tidak akan menyaingi pedagang sembako di Pasar Minggu. Oleh sebab itu, OP sengaja digelar siang hari.
OP di Pulau Seribu Butuh KM Sabuk Nusantara"Sudah disosialisaskan dan ada surat edaran untuk pelaksaan Operasi Pasar. Kalau operasi pasar mulai pukul 08.00-13.00 di saat kondisi pasar umumnya sepi. Sehingga tidak ada kecemburan, toh penjual sembako di pasar ini kalau jualan dari malam sampai pagi," kata Rebin, Jumat (10/6).
Ia menjelaskan, selain untuk menstabilkan harga sembako, operasi pasar menjadi bagian Festival Jakarta Great Sale menyambut HUT DKI Jakarta ke-489. Ditambahkan Rebin, operasi pasar juga untuk menjamin ketersediaan kebutuhan makanan pokok selama Ramadan hingga lebaran.
"Operasi pasar hadir untuk menjaga stabilitas harga dengan menekan kenaikan harga. Dan selama bulan Ramadan stok sembako masyarakat jangan sampai kehabisan," tandasnya.
Dikatakan Rebin, warga tidak perlu khawatir kehabisan bahan makanan pokok di operasi pasar ini. Selain persediaan bahan makanan pokok masih mencukupi dan siap distribusi, harga juga dipertahankan agar tidak ada perubahan.
Adapun harga bahan pokok yang dijual adalah daging sapi paha depan dijual Rp 85.000 per kilogram, daging sapi paha belakang Rp 89.000 per kilogram, daging sapi (sop) Rp 78.000 per kilogram, daging ayam Rp 29.000 per kilogram.
Selain itu, telor dijual seharga Rp 22.000 per kilogram, minyak goreng ukuran 1.800 mililiter Rp 21.000, tepung terigu Rp 8.500, gula Rp 14.000 per kilogram, beras Rp 39.500 per kilogram, bawang merah Rp 27.000 per kilogram dan cabai merah Rp 18.000 per kilogram.