Penjualan Tempe Tahu Meningkat Selama Ramadan
Ritual ibadah puasa selama bulan Ramadan nampaknya tidak berpengaruh terhadap penjualan sejumlah komoditas panganan olahan. Seperti halnya penjualan produk tempe dan tahu, sejak awal hingga jelang sepekan Ramadan, justru mengalami peningkatan hingga 15 persen.
Jadi meski angka penjualan mengalami kenaikan, sama sekali belum berdampak pada produksi, tetap sama seperti biasa 50-400 kilogram setiap harinya
Ketua PRIMKOPTI Jakarta Utara, H Kawi mengatakan, meski mengalami peningkatan, penjualan belum berdampak pada produksi tahu dan tempe. Anggota Primkopti Jakarta Utara, seperti biasa, memproduksi hingga 400 kilogram per hari.
"Jadi meski angka penjualan mengalami kenaikan, sama sekali belum berdampak pada produksi, tetap sama seperti biasa 50-400 kilogram setiap harinya," ujarnya, Jumat (10/6).
Tahu Berformalin Ditemukan di Kopti SemananBahkan, ditegaskan Kawi, bukan hanya tidak berdampak terhadap peningkatan produksi, kini sebanyak 375 perajin tahu tempe yang tergabung dalam organisasinya mulai resah. Mereka resah karena penghasilan mereka malah semakin menurun.
"Persoalannya alat produksi kita masih tradisional sehingga tidak maksimal. Idealnya wadah kedelai harus dari stainless bukan kayu," tandasnya.