150 Petugas Disiagakan Atasi Lampu Padam
Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Timur menyiagakan sebanyak 150 petugas
untuk mengantisipasi padamnya lampu penerangan jalan umum dan sarana umum selama bulan Ramadhan. Petugas akan langsung mengganti lampu yang padam agar masyarakat dapat dengan nyaman beraktivitas di malam hari.Gangguan penerangan jalan umum ini kalau dibiarkan akan berdampak pada masalah sosial, seperti keamanan dan ketertiban serta angka tindak kriminal
Walikota Administrasi Jakarta Timur, HR Krisdiyanto mengatakan, petugas penerang jalan memang harus disiagakan selama bulan Ramadhan. Hal ini dimaksudkan agar titik-titik lampu padam dapat dimonitor dan segera diperbaiki. Ini merupakan bagian dari bentuk pelayanan masyarakat saat bulan puasa.
"Gangguan penerangan jalan umum ini kalau dibiarkan akan berdampak pada masalah sosial, seperti keamanan dan ketertiban serta angka tindak kriminal," ujar HR Krisdiyanto, Selasa (1/7).
Pasalnya, kata Krisdiyanto, di bulan Ramadhan banyak warga ibu kota melakukan aktivitas di malam hari, seperti shalat tarawih, sahur bersama, pos keamanan lingkungan (pos kamling) dan lain sebagainya. Jika suasana gelap gulita tentu seluruh aktivitas warga ini akan terganggu.
"Dengan kehadiran 150 petugas mitra ini, diharapkan tak ada lagi lampu di Jakarta Timur yang padam," katanya.
Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Timur, Tuti Kurnia, mengatakan, saat ini jumlah lampu jalan dan sarana umum di Jakarta Timur ada sebanyak 65 ribu unit. Titik rawan lampu padam selama ini sifatnya sporadis. Namun petugas langsung memperbaikinya sehingga cepat teratasi. Prinsipnya, kehadiran 150 petugas ini untuk mewaspadai adanya lampu padam.
"Dari 65 ribu titik lampu yang tersebar di 10 kecamatan, yang rawan padam hanya 2 persen karena jaringannya sudah tua, di atas 15 tahun. Kemudian usia lampu yang sudah tak memadai dan aksi vandalisme (dirusak)," ujar Tuti Kurnia.
Ke-65 ribu titik lampu ini mulai tahun 2014 terbagi dalam 19 zona dan ditangani oleh 19 mitra yang telah lolos menjadi pemenang lelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa DKI Jakarta. Setiap zona ditangani oleh 7 petugas, yang siap bekerja 24 jam.