Banjir di Jaktim Akibat Infrastruktur Tak Memadai
Pemerintah Kota Jakarta Timur, sudah mengantisipasi adanya anomali cuaca yang diprediksi cukup ekstrem tiga hari kedepan. Namun infrastruktur seperti saluran air belum sepenuhnya siap.
Banjir yang terjadi kali ini lebih karena infrastrukturnya. Saluran air yang ada tidak menampung tingginya debit air
Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardana mengatakan, dari segi penanganan kemanusiaan saat banjir, wilayahnya sudah siap. Sebab lurah, camat sudin terkait hingga BPBD sudah siap.
"Banjir yang terjadi kali ini lebih karena infrastrukturnya. Saluran air yang ada tidak menampung tingginya debit air
. Padahal sampah dan lumpur nyaris tidak ada karena sudah dibersihkan PPSU," kata Bambang, Selasa (21/6).Permukiman Warga di 3 Kelurahan TergenangSeperti di Kali Cipinang di Kampung Rambutan RW 03 saat ini sudah diturap dan ditanggul. Namun kondisi jembatan yang masih rendah, menjadi peluang melubernya debit air yang tinggi. Sehingga jembatan itu perlu ditinggikan. Sedangkan di Kampung Makasar, banjir masih sering terjadi karena Kali Cipinang yang ada tidak mampu menampung debit air yang tinggi.
Bambang menilai, banjir yang masih terjadi juga akibat ulah manusia yang serakah dan ceroboh. Daerah resapan air maupun bantaran kali diokupasi menjadi hunian maupun didirikan bangunan.
"Otomatis air mencari dataran yang lebih rendah. Umumnya permukiman warga juga di dataran rendah," tandasnya.