Kunjungan Wisman ke Ibukota Didominasi Urusan Bisnis
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Jakarta didominasi urusan bisnis.
Kalau mancanegara yang datang ke Jakarta itu dari data kita, sebagian besar dia bukan untuk traveling tapi untuk urusan bisnis
Sebagai kawasan bisnis, wisman yang datang ke Ibukota melalui tiga pintu yakni Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdana Kusuma serta
pelabuhan Tanjung Priok hanya untuk kepentingan bisnisnya bukan untuk berwisata."Kalau mancanegara yang datang ke Jakarta itu dari data kita, sebagian besar dia bukan untuk traveling tapi untuk urusan bisnis," ucap Djarot di Gedung Teknis, Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Selasa (2/8).
Kunjungan Wisman ke DKI Mengalami Penurunan 19,09 Persen
Djarot mengungkapkan, walau Jakarta merupakan kawasan bisnis, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berusaha mengembangakan berbagai wilayah yang memiliki potensi dikunjungi wisman usai mengurus bisnisnya.
Menurut Djarot, para wisman tidak menyukai mal sebagai tempat melepaskan rasa penat setelah sibuk dengan urusan bisnis.
"Kayak jalan Jaksa, kemudian Jalan Sabang, dulu itukan itu tempat duduk-duduk, tempat nongkrong. Kita akan kembalikan. Dengan begitu mereka akan lebih lama di Jakarta," tandasnya.
Sebelumnya, BPS DKI Jakarta merilis kunjungan wisman ke Ibukota menurun. Penurunan dapat dilihat jika membandingkan jumlah wisman masuk ke Jakarta pada bulan Mei dan Juni.
Pada bulan Mei, wisman ke Ibukota jumlahnya mencapai 193.208. Sedangkan bulan Juni 156.326. Artinya ada penurunan sebesar 19,09 persen.