You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Waduk Melati Telah Bersih dan Tidak Meningkatkan Aroma Menyengat
.
photo Reza Hapiz - Beritajakarta.id

Waduk Melati Bebas Sampah dan Bau Tak Sedap

Program normalisasi yang digencarkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai terasa dampaknya. Salah satunya bisa dilihat di Waduk Melati, Jalan Martapura, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat yang saat ini telah bersih dari sampah dan bau tidak sedap.

Dulu waduk ini penuh sampah dan berbau menyengat

Pantauan Beritajakarta.com, waduk yang berada di belakang pusat perbelanjaan Thamrin City ini nampak bersih dan enak dipandang. Selain tidak ada sampah, air dari waduk tersebut kini juga sudah tidak lagi menimbulkan aroma bau tak sedap.

Amin Setiawan (58), warga Gang Dukuh Pinggir RT 02/05 mengatakan sebelumnya, waduk ini dipenuhi sampah rumah tangga dan banyak ditumbuhi tumbuhan eceng gondok. Saat ini waduk telah disulap menjadi bersih setelah rutin dibersihkan petugas kebersihan dan Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).

Tambora Jadi Wilayah Percontohan Kali Bersih

"Dulu waduk ini penuh sampah dan berbau menyengat. Sekarang sudah bersih dan tidak bau, karena rajin dibersihkan jika lumut sudah banyak," katanya saat ditemui di lokasi, Selasa (2/8).

Ia berharap, waduk yang telah berkondisi bersih ini bisa tetap terjaga dan dijadikan tempat rekreasi warga.

"Saya harap waduk ini bisa dijadikan arena rekreasi dan tempat memancing," ujarnya

Pengendali Unit Pengelola Kebersihan (UPK) Badan Air Dinas Kebersihan Wilayah Jakarta Pusat, Rohmat menerangkan, pembersihan Waduk Melati mulai dilakukan sejak 2014 lalu. Petugas kebersihan setiap harinya selalu disiagakan untuk membersihkan sampah yang ada di waduk.

"Setiap hari dibersihkan mulai pukul 08.00 hingga pukul 16.00. Kita kerahkan tujuh petugas untuk membersihkan sampah," tuturnya.

Ia menambahkan, sampah yang terdapat di waduk seluas 3,5 hektare ini umumnya didominasi sampah plastik karena di kawasan sekitar terdapat banyak pedagang kaki lima (PKL).

"Sebelumnya rata-rata sampah yang diangkut enam kubik, sekarang satu hari dua kubik," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1454 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Pemprov DKI Tetapkan UMSP 2025, Ini Rinciannya

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1379 personFolmer
  3. Operasi Modifikasi Cuaca Efektif Kurangi Curah Hujan di DKI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1288 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1262 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Pemprov DKI Raih Penghargaan Indeks Reformasi Hukum dari Kementerian Hukum RI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1130 personFolmer