You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Jelang Lebaran, PMKS di Jaktim Semakin Marak
Jelang Lebaran, PMKS di Jaktim Semakin Marak .
photo doc - Beritajakarta.id

Jelang Lebaran, PMKS di Jaktim Semakin Marak

Walaupun kerap dilakukan penertiban dan penjangkauan, menjelang Lebaran Idul Fitri, Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) semakin marak. Di Jakarta Timur, lokasi yang kerap dijadikan lokasi mangkal PMKS terlihat di berbagai titik, diantaranya di perempatan Duren Sawit, Lampu Merah Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Perempatan Buaran dan perempatan Pulogadung.

Petugas sudah dibagi dua shift, jam 06.30 - 14.00 WIB dan pukul 14 -22.00 WIB, tapi tetap saja kewalahan untuk melakukan penghalauan

Kepala Seksie Pelayanan Rehabilitasi Sosial, Sudin Sosial Jakarta Timur, Mohamad Yasin, mengatakan, pihaknya mengalami kesulitan untuk menuntaskan PMKS yang kian marak saat bulan Ramadhan. Meskipun sudah dilakukan penjagaan kehadiran mereka terus bermunculan.

“PMKS itu suka main kucing-kucingan, ketika petugas tidak ada mereka langsung muncul lagi,“ ujarnya. Kamis (10/7).

Gedung Karang Taruna yang Roboh Belum Diperbaiki

Padahal, kata YAsin, sebanyak 40 petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S), dibantu petugas pekerja sosial masyarakat (PSM) sebanyak 20 orang, karang taruna dan Pokja Kesuma masing-masing 20 orang yang diturunkan setiap harinya untuk melakukan penjagaan dari pagi hingga sore hari.

Petugas sudah dibagi dua shift, jam 06.30 - 14.00 WIB dan pukul 14 -22.00 WIB, tapi tetap saja kewalahan untuk melakukan penghalauan,” katanya.

Dikatakan Yasin, PMKS juga sering diberi peringatan tapi tidak pernah mengindahkannya. Maka pihaknya terpaksa melakukan penertiban. Akan tetapi walaupun sudah sering ditertibkan tetap saja PMKS itu tidak jera. PMKS yang sering beroperasi di lampu merah ini ternyata sebagian besar berasal dari luar daerah yang sengaja datang musiman di saat bulan suci ramadhan.

“Kita juga sudah melakukan pemulangan ke daerah asal, bahkan sudah dibekali uang makan, tapi tak beberapa lama mereka kembali mengemis lagi ke Jakarta,” ungkapnya.

Ditambahkannya, bagi pengemis yang tertangkap sudah ditawarkan bekerja ke kebun kelapa sawit di daerah Sumatera dan Kalimantan. Tetapi menurutnya, para PMKS ini tidak mau, alasannya lebih gampang mencari uang di Jakarta.

Karena itu pihaknya juga berharap masyarakat tidak memberikan sedekah di jalan kepada para pengemis. Karena kalau masyarakat terus bersedekah di jalan maka PMKS akan terus menjamur di jalan.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1437 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Pemprov DKI Tetapkan UMSP 2025, Ini Rinciannya

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1349 personFolmer
  3. Operasi Modifikasi Cuaca Efektif Kurangi Curah Hujan di DKI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1268 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1210 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Pemprov DKI Raih Penghargaan Indeks Reformasi Hukum dari Kementerian Hukum RI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1111 personFolmer