Menyusul terpilihnya Saefullah menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama menunjuk Rustam Effendi sebagai Plt Walikota Jakarta Pusat.

Saya mau fokus dulu ke tugas dan pekerjaan sebagai Sekda DKI. Masih banyak PR (pekerjaan rumah) yang harus saya kerjakan

Saefullah mengaku tidak mau memegang dua jabatan sekaligus, sehingga jabatan Plt Walikota Jakarta Pusat diserahkan kepada wakilnya. Sebab menurutnya, tugas sebagai Sekda DKI sudah cukup berat. Terlebih jabatan tersebut sempat kosong hingga lebih dari 15 bulan.

“Saya tidak mau pegang dua jabatan. Saya tidak mau rangkap jabatan lah,” kata Saefullah di Balaikota DKI Jakarta, Senin (14/7).

Diakui Saefullah, dirinya ingin fokus untuk mengejar ketertinggalan penyerapan anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2014 yang masih bertahan diangka 20 persen. Selain itu juga percepatan proses lelang dari 5.114 paket kegiatan lelang di Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULP) DKI Jakarta.

“Saya mau fokus dulu ke tugas dan pekerjaan sebagai Sekda DKI. Masih banyak PR (pekerjaan rumah) yang harus saya kerjakan, seperti penyerapan anggaran dan lelang di ULP. Kalau pegang dua jabatan, bisa capek saya dan tidak konsentrasi,” ujar mantan kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI ini.

Kendati demikian, dirinya belum mengetahui apakah Wakil Walikota Jakarta Pusat Rustam Effendi akan dipromosikan menjadi walikota menggantikan dirinya. Karena kebijakan untuk mempromosikan dan melantik seorang pejabat merupakan wewenang dari Gubernur atau Wakil Gubernur DKI Jakarta. “Wewenang untuk memilih, mempromosikan dan melantik seorang pejabat ya ada ditangan Pak Basuki. Kalau saya kan hanya administrasi saja,” ucapnya.

Sementara itu, Rustam Effendi mengaku siap dengan tugas yang diberikan kepada dirinya. Terlebih penunjukan Plt Walikota Jakarta Pusat adalah kewenangan dari kepala daerah. "Jangan ditanya siap apa tidak, kita harus siap ditempatkan dimana saja," kata Rustam.