Pembangunan SWRO di Kepulauan Seribu Dilanjutkan
Pembangunan Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) di sembilan titik Kabupaten Administrsi Kepulauan Seribu akan dilanjutkan tahun ini. Anggaran yang digunakan mengalami penyesuaian
yakni, dari Rp 91 miliar menjadi Rp 97 miliar."Kita kerjakan ulang karena ini program yang paling dibutuhkan di Pulau Seribu dan ini akan lelang baru"
"Kita kerjakan ulang karena ini program yang paling dibutuhkan di Pulau Seribu. Pemenang lelang di tahun lalu sudah kami blacklist, jadi perlu dilakukan lelang baru," kata Teguh Hendrawan, Kadis Sumber Daya Air (SDA) saat melakukan peninjauan, Rabu (25/1).
Dijelaskannya, terkait blacklist perusahaan pemborong, jaminan pemeliharaan di bank senilai Rp 4,5 miliar juga sudah diambil oleh kas daerah. Sebab, dari proses kontrak bulan Juli hingga November hanya mencapai pembangunan sekitar 3 persen saja.
Pembangunan SWRO Pulau Seribu Terhenti"Maret diharapkan sudah ada tanda tangan kontrak baru dan April bisa dikerjakan," ujarnya.
Teguh mengusulkan, agar dibuat masterplan pembangunan di Kepulauan Seribu, sehingga Dinas SDA dapat mudah membantu. Seperti yang telah dikerjakan tahun lalu yakni, breakwater, trotoar jalan dan tanggul penahan abrasi.