Pemindahan Makam Kapuk Teko Molor
Pemindahan ribuan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kapuk Teko, Cengkareng, Jakarta Barat, yang semula ditargetkan selesai pada bulan September dipastikan molor. Pasalnya, pihak Suku Dinas Pemakaman Jakarta Barat masih menunggu proses pencairan anggaran yang diajukan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2014 (APBD-P).
Rencananya pemindahan makam akan tuntas September ini. Tapi, karena anggarannya sampai saat ini tak kunjung cair, maka kami targetkan pertengahan Desember makam tersebut dipindahkan
Kasie Angkutan Pemakaman dan Pemulasaran Jenazah, Sudin Pemakaman Jakarta Barat, Nasrun Lubis mengatakan, pihaknya belum mengetahui kapan pemindahan 3.810 makam di TPU Kapuk Teko ke TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat bisa dilakukan. Sebab, pihaknya masih menunggu pencairan anggaran sebesar Rp 5 miliar yang diajukan dalam APBD-P. Untuk melakukan pemindahan makam, pihaknya membutuhkan waktu sekitar 90 hari.
“Rencananya pemindahan makam akan tuntas September ini. Tapi, karena anggarannya sampai saat ini tak kunjung cair, maka kami targetkan pertengahan Desember makam tersebut dipindahkan,” ujar Nasrun, Selasa (19
/8).3.810 Makam di Kapuk Teko Bakal DipindahkanMengenai banjir yang kembali menggenangi makam tersebut, menurut Nasrun, bukan lantaran pihaknya lambat atau kurang melakukan koordinasi. Saat TPU kering bulan Mei 2014 lalu, pihaknya tengah melakukan pendataan dan membuka pendaftaran bagi ahli waris yang mengenali makam untuk kemudian dipindahkan.
Hingga pendaftaran ditutup pada 4 Agustus lalu, lanjut Nasrun, pihaknya mencatat sedikitnya 20 persen atau sekitar 300 ahli waris makam dan ingin dipindahkan. Sisanya, dimasukkan dalam kategori tidak dikenal dan terpaksa dipindahkan secara massal. Namun, untuk teknisnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Kalau dibilang cuma-cuma tidak juga, sebab saat kering kemarin kami pastikan jika makam itu masih ada dan harus dipindahkan. Namun karena anggarannya belum ada ya kami terpaksa harus menunggu. Kami kan bukan seperti Sudin PU yang memiliki dana tanggap darurat,” jelas Nasrun.
Seperti diketahui, anggaran sebesar Rp 500 juta dan ratusan tenaga dikerahkan untuk melakukan pengeringan di Kampung Apung, Kelurahan Kapuk. Namun, dana dan tenaga tersebut terkesan sia-sia lantaran saat ini TPU Kapuk Teko kembali terendam.
Pada April hingga Mei 2014 lalu, Suku Dinas PU Air Jakarta Barat telah membersihkan sampah dan melakukan pengeringan di wilayah seluas 2 hektare yang merendam 200 rumah dan 3.810 makam di RW 01 dengan anggaran swakelola sekitar Rp 500 juta. Namun, setelah kering dan 3.810 makam terlihat, Suku Dinas Pemakaman tidak segera memindahkan dengan alasan belum ada anggaran.