Jumlah Pengangguran di DKI Menurun
Selama periode Februari 2012 hingga Februari 2017 tren jumlah pengangguran (Tingkat Pengangguran Terbuka/TPT) di Jakarta terus menurun.
TPT yang menurun membuktikan bahwa semakin banyak tenaga kerja terserap dalam lapangan kerja.
Pada Februari 2017, tingkat pengangguran di Jakarta mencapai angka 5,36 persen atau menurun sebesar 5,24 poin dibandingkan Februari 2012.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Thoman Pardosi mengatakan, secara rata-rata, penurunan angka pengangguran di Jakarta selama kurun waktu lima tahun mencapai 1,05 persen per tahun.
7-8 Maret, Job Fair Dibuka di Jaksel"Seringkali pengangguran menjadi masalah dalam perekonomian, yang bila tidak ditangani secara serius akan berimbas pada kenaikan angka kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya," ucap Thoman Pardosi, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Jumat (5/5).
Berbeda dengan tingkat pengangguran Jakarta yang rata-rata menurun, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Jakarta selama tiga tahun terakhir, mengalami peningkatan rata-rata 0,56 persen per tahun.
"TPT yang menurun membuktikan bahwa semakin banyak tenaga kerja terserap dalam lapangan kerja. Sedangkan TPAK yang meningkat menggambarkan banyaknya kelompok bukan angkatan kerja yang masuk dalam pasar kerja," katanya.
Ditambahkan Thoman, selama kurun waktu Februari 2016 hingga Februari 2017, tingkat pengangguran lulusan SMK di Jakarta juga mengalami penurunan paling besar yaitu mencapai empat persen.
"Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak lulusan SMK yang dapat terserap dalam pasar kerja," tegasnya.
Sementara itu, lapangan pekerjaan utama yang banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor servis yang mencapai 85 persen.
Sektor servis merupakan agregat dari empat sektor yaitu perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi; transportasi, pergudangan dan komunikasi; keuangan dan jasa perusahaan; serta jasa kemasyarakatan, serta sosial dan perorangan.
Selama periode Februari 2016 hingga Februari 2017, lanjut Thoman, sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi mengalami peningkatan paling besar, yaitu 31 persen.
"Meningkatnya pengendara angkutan umum online baik motor maupun mobil merupakan sumber utama penyerapan tenaga kerja di sektor tersebut," tandasnya.