Beredar Hewan Kurban di Bawah Umur di Jaktim
Tim pemeriksa hewan kurban dari Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Timur masih menemukan hewan di bawah umur yang diperdagangkan untuk hewan kurban. Seluruh hewan kurban ini langsung diberikan tanda silang menggunakan cat semprot warna merah dan ditulisi BCU atau belum cukup umur.
Untuk mengetahui hewan itu sudah cukup umur, sangat mudah. Yaitu gigi susunya sudah tanggal dan berganti gigi tetap
Dari hasil pemeriksaan di beberapa titik penjualan hewan kurban, petugas menemukan 20 hewan kurban yang belum cukup umur. Ke-20 hewan kurban itu terdiri dari 9 ekor sapi dan 11 ekor kambing. Pemeriksaan hewan kurban ini terus dilakukan petugas hingga H-1 Hari Raya Idul Adha mendatang.
Kepala Seksi Peternakan Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Timur, Sri Astuti mengatakan, setiap hewan kurban yang ada di Jakarta Timur, wajib diperiksa kesehatannya sebelum dijual ke masyarakat. Karenanya, sekitar 37 petugas langsung jemput bola mendatangi tempat-tempat penampungan dan penjualan hewan kurban.
Ingub Soal Penyembelihan Hewan Kurban Disalahartikan"Untuk mengetahui hewan itu sudah cukup umur, sangat mudah. Yaitu gigi susunya sudah tanggal dan berganti gigi tetap," kata Sri, Jumat (26/9).
Pemeriksaan hewan kurban ini melibatkan dokter dari Balai Kesehatan Hewan Ternak dan Ikan Dinas Peternakan dan Kelautan DKI. Terutama untuk mengetahui apakah hewan tersebut terkena penyakit antraks, kuku dan mulut serta penyakit lainnya.
Kemudian ciri untuk hewan kurban yang sehat antara lain, matanya bersinar, kulit bersih atau tidak kusam. Kemudian moncong hidungnya basah.
Sejauh ini petugas belum menemukan adanya hewan kurban yang sakit. Di sisi lain, Pemprov DKI juga mewajibkan setiap hewan kurban yang datang dari luar daerah melampirkan surat kesehatan dari Dinas Peternakan daerah setempat. Jika tidak ada surat keterangan kesehatan maka hewan tersebut dilarang diperjualbelikan di wilayah ibu kota.
Sementara, Adin (41) pedagang hewan kurban di Jl I Gusti Ngurah Rai, Buaran, Duren Sawit mengatakan, hewan kurban jenis sapi yang dijualnya itu berasal dari Wonogiri. Ia memiliki 60 sapi yang dijual, namun 9 ekor di antaranya ternyata belum cukup umur atau kurang dari dua tahun. Di tempat ini, harga sapi berkisar Rp 15-26 juta per ekor.
"Saya sih kurang tahu kalau ternyata ada sapi yang usianya kurang dari dua tahun. Nanti akan saya kembalikan ke Wonogiri kalau memang usianya belum cukup umur," ujar Adin.