Lurah Diminta Aktif Pantau Kasus DBD
Wali Kota Jakarta Barat, Anas Efendi, menginstruksikan lurah untuk aktif memantau kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayahnya serta gencar mensosialisasikan upaya penanggulangan.
Hasil laporan sebanyak 41 kasus DBD terjadi di Jakarta Barat.
Dari lima wilayah kota, ungkap Anas, Jakarta Barat saat ini masuk wilayah tertinggi kasus DBD. Karena itu, dia meminta lurah lebih intensif memberdayakan masyarakat agar ikut aktif melakukan pencegahan.
Pemeriksaan Jentik di Bangunan Kosong Harus Dilakukan"Hasil laporan sebanyak 41 kasus DBD terjadi di Jakarta Barat. Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng masih tertinggi sebanyak 11 kasus dan Kelurahan Wijaya Kusuma sebanyak 9 kasus," kata Anas Efendi, Rabu (7/2).
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Weningtyas Purnomo menjelaskan, selama periode Januari hingga 5 Februari tercatat sebanyak 41 kasus DBD terjadi di Jakarta Barat.
"Dari delapan kecamatan di Jakarta Barat, hanya Taman Sari dan Tambora yang belum ditemukan kasus DBD," jelasnya.
Ia menambahkan, wilayah yang memiliki kasus DBD terbanyak diharapkan segera mengaktifkan peran Jumantik serta mengajak warga untuk memeriksa jentik nyamuk di rumah masing-masing.
"Bagi rumah yang ditemukan adanya jentik nyamuk, kami akan
berikan sanksi admisnitrasi berupa penanaman pohon serta larvalisasi serta memberikan bubuk abate," tandasnya.