You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Kemarau, Pasokan Air Bersih Berkurang
.
photo doc - Beritajakarta.id

Kemarau, Pasokan Air Bersih Berkurang

Kemarau panjang yang melanda ibu kota dan sekitarnya membuat sejumlah wilayah mulai mengalami kekurangan pasokan air bersih. Di Jakarta Barat, kekeringan terparah terjadi di wilayah Kelurahan Pegadungan, Kalideres. Akibatnya, warga mulai kesulitan mendapatkan air bersih.

Memang di beberapa tempat di Kalideres, khususnya di wilayah  Pegadungan lumayan berat kekurangan airnya

Kepala Humas PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), Meyritha Maryanie mengatakan, bahwa dampak dari kemarau panjang tahun ini, fluktuasi debit air mengalami penurunan di bawah lima persen. Daerah yang mengalami kekurangan debit cukup berat terjadi di Kelurahan Pegadungan, Kalideres.

Selama ini produksi air baku Palyja, diambil dari dua wilayah yaitu, Tangerang dan Tarum Barat. Imbas dari kemarau panjang, membuat debit air dari dua kali besar tersebut berkurang dan pasokan produksi air Palyja untuk wilayah Jakarta Barat sedikit terganggu.

Ahok Duga PAM Jaya Suplai Air ke Industri

“Memang di beberapa tempat di Kalideres, khususnya di wilayah Pegadungan lumayan berat kekurangan airnya. Penyebabnya akibat debit air Kali Maja dan Cisadane yang berada di Tangerang mengalami penurunan. Penurunan suplay air juga berdampak pada wilayah lainnya di Jakarta Barat,” ujar Meyritha, Rabu (15/10).

Dikatakan Meyritha, fluktuasi penurunan pasokan air seperti itu memang sering terjadi setiap tahun. Dampaknya, produksi air sedikit berkurang dari standar produksi yang bisa dihasilkan Palyja, yaitu, dari standar 8.500 liter per detik, menjadi hanya mencapai 8.300 liter per detik. “Selain akibat kemarau panjang kemungkinan pengurangan air juga dapat terjadi akibat penguapan, pencurian air dan kebocoran,” jelas Meyritha.

Pihaknya, lanjut Meyritha, tidak dapat memastikan kapan pasokan air dapat ditangani. Jika hujan mulai turun, gangguan pasokan air otomatis dapat segera ditangani. “Untuk mengatasi masalah tersebut, sejauh ini kami mengantisipasinya dengan turut memproduksi air dari Banjir Kanal Barat, Pejompongan,” ucap Meyritha.

Lurah Pegadungan, Ahmad Sajidin, mengatakan, dampak dari kemarau panjang membuat 90 persen warganya yang tinggal di RW 06 saat ini yang didistribusikan Palyja sangat kecil. Namun, meski pasokannya mengalami penurunan, sampai saat ini dirinya belum mendapat laporan kalau warganya sampai harus membeli air bersih dari pedagang air yang menggunakan gerobak.

“Soal distribusi air merupakan domain Palyja. Sesuai kewenangan saya sudah bersurat ke instansi tersebut agar segera mendapat perhatian,” tandas Ahmad.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. 30 Pohon Tabebuya Ditanam di Jalan Karet Pasar Baru Timur 2

    access_time17-01-2025 remove_red_eye1488 personBudhi Firmansyah Surapati
  2. 411.161 Wisatawan Kunjungi Kepulauan Seribu di Tahun 2024

    access_time18-01-2025 remove_red_eye1477 personAnita Karyati
  3. Petugas Padamkan Kebakaran di Mangga Besar XIII

    access_time21-01-2025 remove_red_eye1237 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Dinas PPAPP Perkuat Pencegahan Pelecehan Seksual di Transportasi Publik

    access_time20-01-2025 remove_red_eye1201 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Pemprov DKI Terima Hibah Dua Mobil Layanan Konseling

    access_time16-01-2025 remove_red_eye1127 personFolmer