You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
pmks kampung melayu
.
photo doc - Beritajakarta.id

Sudin Sosial Jaktim Kewalahan Hadapi PMKS

Gencarnya penertiban yang dilakukan petugas Suku Dinas (Sudin) Sosial Jakarta Timur tak juga membuat kolong Flyover Kampung Melayu, Jatinegara steril dari penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Bahkan, jumlah mereka dari hari ke hari semakin bertambah.

Kendala selama ini, mereka PMKS paham seluk beluk wilayah. Selain itu razia diduga sering bocor sehingga setiap dilakukan penertiban, hanya 1 atau 2 PMKS yang terjaring

Pantauan beritajakarta.com, hampir setiap sore, sekitar 100 PMKS mulai dari pemulung, pedagang asongan, pengemis, pengamen, dan gelandangan berkumpul hingga ada yang menginap di sisi timur kolong flyover Terminal Kampung Melayu. Puluhan gerobak PMKS juga terlihat diparkir di tempat tersebut.

Kolong Flyover Kampung Melayu untuk Taman Interaktif

Bahkan, kolong flyover Kampung Melayu juga dijadikan tempat penampungan barang bekas milik pemulung. Mulai dari kardus, plastik, hingga botol bekas air mineral. Kondisi ini menjadikan kawasan tersebut terlihat kumuh dan menebar bau tak sedap.

Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, Masyudi, mengaku kewalahan menghadapi PMKS di kolong flyover Kampung Melayu tersebut. Pasalnya, setiap dilakukan penertiban, hasilnya hanya 1-2 PMKS yang berhasil diamankan. Ia menduga razia yang dilakukan pihaknya telah bocor terlebih dulu. Belum lagi PMKS yang memahami seluk beluk wilayah ini sehingga sulit ditangkap karena mereka kabur ke perkampungan padat penduduk saat ditertibkan.

"Kendala selama ini, mereka PMKS paham seluk beluk wilayah. Selain itu, diduga razia sering bocor sehingga setiap dilakukan penertiban, hanya 1 atau 2 PMKS yang terjaring," ujar Masyudi, Selasa (28/10).

Menurutnya, banyaknya PMKS di kolong flyover Kampung Melayu itu disebabkan keberadaan  Terminal Kampung Melayu, Tempat Pembuangan Sampah (TPS), dan kolong flyover tidak dipagar. Ia optimis jika TPS itu dipindahkan, kolong flyover ini bisa bebas dari PMKS. Sebab ia melihat, selama ini TPS ini dijadikan sebagai tempat mata pencaharian pemulung maupun PMKS lainnya. "PMKS itu bisa berkurang kalau TPS itu ditutup. Apalagi dekat dengan terminal dan fasilitas penerangan juga minim," ungkapnya

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Rano Tanggapi Pandangan Umum Legislatif terhadap P2APBD 2024

    access_time16-06-2025 remove_red_eye1124 personBudhi Firmansyah Surapati
  2. Beragam Bunga Hiasi Kantor Wali Kota Jakut Jelang HUT ke-498 Jakarta

    access_time19-06-2025 remove_red_eye1061 personAnita Karyati
  3. Anwar Apresiasi Festival Mikul Buah Perdana di Jaksel

    access_time14-06-2025 remove_red_eye993 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Aparatur BPPJ DKI Ditanamkan Budaya Antikorupsi

    access_time17-06-2025 remove_red_eye970 personFolmer
  5. Sambut HUT Jakarta, Pemprov DKI Hapus Sanksi Pajak Kendaraan Bermotor

    access_time13-06-2025 remove_red_eye788 personAldi Geri Lumban Tobing

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik