Pemprov DKI Komitmen Penuhi Kebutuhan Air Bersih
Pemenuhan kebutuhan air bersih bagi warga menjadi salah satu prioritas Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Karena itu, pemprov siap mengucurkan penyertaan modal daerah (PMD) bagi perusahaan daerah air minum (PDAM) untuk membangun jaringan pipanisasi baru maupun penggantian instalasi lama yang sudah tidak layak.
Nantinya, anggaran tersebut akan diajukan menjadi PMD dalam APBD Perubahan tahun ini maupun APBD tahun mendatang
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah mengatakan, pihaknya sudah meminta PDAM Jaya mengajukan anggaran kebutuhan investasi pipanisasi dan lain-lain untuk mengcover 40 persen wilayah DKI yang belum terjangkau layanan air bersih.
Delapan BUMD Paparkan Usulan PMD ke Komisi C"Nantinya, anggaran tersebut akan diajukan menjadi PMD dalam APBD Perubahan tahun ini maupun APBD tahun mendatang," ujarnya, Rabu (15/8).
Direktur Utama PDAM Jaya, Erlan Hidayat mengungkapkan, kebutuhan air bersih di Jakarta mencapai 23 ribu liter per detik. Saat ini pihaknya baru bisa memproduksi 19 ribu liter per detik.
Untuk memenuhi layanan air bersih mencakup seluruh wilayah, Erlan memperkirakan butuh sekitar Rp 30 triliun. Namun sebagai langkah awal, pihaknya akan mengajukan PMD sebesar Rp 1,2 triliun di APBD Perubahan 2018.
"Paling besar untuk penambahan jaringan pipa. Kalau untuk water treatmenth tidak seberapa," ucapnya.
Ditambahkan Erlan, PMD yang diajukan dalam APBD Perubahan 2108, nantinya akan digunakan untuk mengolah air dari Sungai Ciliwung dan Pesanggrahan. Nantinya, air dari Ciliwung akan dialirkan untuk wilayah seperti Pasar Minggu, Pejaten dan Tanjung Barat.
"Pesanggrahan kita mau memperkuat tekanan ke arah utara. Jadi Jakarta bagian Barat dari Cengkareng hingga Kamal," tandasnya.