You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Nelayan Cilincing Pasrah Hadapi Kenaikan Harga Solar
.
photo doc - Beritajakarta.id

Biaya Operasional Nelayan Cilincing Membengkak

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan premium menjadi pukulan telak bagi nelayan Cilincing, Jakarta Utara. Mereka yang selama ini berpenghasilan pas-pasan terpaksa harus menambah biaya operasional untuk tetap bisa melaut.    

Paling yang kita harapkan harga pasaran ikan juga disesuaikan dengan kebutuhan operasional kita

Di wilayah perairan Cilincing, Kecamatan Cilincing, terdapat sekitar 300 perahu, terdiri dari ukuran 3-10 gross ton (GT), yang biasa operasi. Tercatat, lebih dari 1.000 nelayan yang menggantungkan hidup dari perahu-perahu tersebut.

Ketua Asosiasi Nelayan Cilincing, Sudrajat mengaku, kenaikan biaya operasional nelayan akibat kenaikan harga solar yang diputuskan pemerintah mencapai lebih dari 30 persen. Bila dikalkulasikan untuk kapal 3-5 GT membutuhkan 50 liter dan kapal 10 GT sekitar 400 liter solar sekali berlayar. Kenaikan biaya operasional bervariasi antara Rp 100-800 ribu.

Nelayan di Jakut Rugi Rp 1 Miliar

"Itu belum termasuk kebutuhan kita melaut. Karena selama melaut nelayan butuh bekal, seperti beras, lauk dan lain-lain," ujarnya, Selasa (18/11).

Bila dikalkulasikan total kebutuhan pelayaran, untuk kapal kecil jenis 3-5 GT yang berlayar selama satu hari, dari sebelumnya biaya operasional antara Rp 400-600 ribu, meningkat sebesar Rp 200 ribu. Sedangkan untuk kapal besar dengan mesin jenis 10 GT yang sekali berlayar antara 2-3 hari, bila sebelumnya membutuhkan total anggaran operasional sebesar Rp 3,5 juta, menjadi sekitar Rp 5,5 juta.

"Paling yang kita harapkan harga pasaran ikan juga disesuaikan dengan kebutuhan operasional kita," katanya.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Jakarta Utara, Sri Haryati, mengaku tidak ada program penanggulangan kenaikan BBM yang secara khusus diperuntukkan bagi nelayan. Namun demikian, pihaknya akan terus memantau dampak yang mungkin terjadi pada nelayan di wilayahnya.

"Kalau program secara khusus, kita belum ada. Tapi kita akan pantau dampaknya sejauhmana pada nelayan," ucapnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1448 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Pemprov DKI Tetapkan UMSP 2025, Ini Rinciannya

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1371 personFolmer
  3. Operasi Modifikasi Cuaca Efektif Kurangi Curah Hujan di DKI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1283 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1249 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Pemprov DKI Raih Penghargaan Indeks Reformasi Hukum dari Kementerian Hukum RI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1124 personFolmer