Anies Resmikan Ratangga Sebagai Nama Kereta MRT
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meresmikan Ratangga sebagai nama kereta Moda Raya Terpadu (MRT) Fase I rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI).
beroperasinya Ratangga dapat menjadi salah satu solusi mengatasi kemacetan
Ratangga diketahui berasal dari bahasa Jawa Kuno atau Sanskerta yang bermakna kereta perang yang terdapat dalam puisi di Kitab Arjuna Wijaya dan Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular.
Kereta perang sangat identik dengan pejuang dan kekuatan. Sehingga, diharapkan Ratangga menjadi moda transportasi
tangguh dan kuat bagi warga yang berikhtiar untuk kehidupan yang lebih baik.PT MRT Terus Lakukan Rangkaian Tes Sistem KeretaAnies mengatakan, penamaan tersebut telah melalui pembahasan bersama para ahi tata bahasa.
"Pesannya jelas, ada kekuatan dan perjuangan. Pengguna kereta ini adalah mereka yang akan berjuang dengan ketangguhan. MRT juga dibangun oleh putra putri Indonesia yang tangguh dan penuh semangat juang," ujarnya, usai mengecek kesiapan operasional MRT dengan menggunakan Ratangga dari Bundaran HI hingga Depo Lebak Bulus, Senin (10/12).
Menurutnya, Ratangga bukan sekadar menjadi nama, melainkan juga membawa pesan penuh makna.
"Saya berharap, semua fasilitas umum di Jakarta maupun di Indonesia dapat diberi nama yang menyerap akar sejarahnya sebagaimana Ratangga," terangnya.
Anies menjelaskan, beroperasinya Ratangga tidak hanya meningkatkan mobilitas masyarakat. Tapi, juga memberikan manfaat tambahan seperti, perbaikan kualitas udara dan perubahan gaya hidup warga untuk lebih menggunakan transportasi umum.
"Kita ingin beroperasinya Ratangga dapat menjadi salah satu solusi mengatasi kemacetan," ungkapnya.
Sementara, Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar menuturkan, saat ini sudah ada 16 rangkaian Kereta Ratangga dengan masing-masing terdiri dari enam gerbong.
"Kita terus lakukan uji coba secara terbatas sebelum betul-betul beroperasi Maret 2019," tandasnya.
Untuk diketahui, saat Anies menggunakan Ratangga, perjalanan dari Bundaran HI menuju Depo Lebak Bulus dapat ditempuh hanya dalam waktu 15 menit tanpa berhenti di tiap stasiun yang dilalui.
Sementara, saat beroperasi nanti dengan pemberhentian di setiap stasiun waktu tempuh dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI dengan jarak sekitar 16 kilometer ditargetkan hanya 30 menit.