Cukupi Pasokan Daging Sapi, DKI Kerjasama dengan NTT
Untuk memenuhi pasokan daging sapi ke ibu kota, Pemprov DKI Jakarta secara resmi menandatangani kesepakatan bersama atau MoU yang ditandatangani kedua kepala daerah dan disaksikan Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Ingin orang Jakarta beli daging sapi dengan harga murah. Sapi kan dari sana (NTT). Di satu pihak kan Presiden juga ingin peternak NTT itu sejahtera
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pihaknya telah menjalin kerja sama untuk pemenuhan kebutuhan daging sapi bagi warga ibu kota.
"Kita intinya ingin dari hulu ke hilir. Ingin orang Jakarta beli daging sapi dengan harga murah. Sapi kan dari sana (NTT). Di satu pihak kan Presiden juga ingin peternak NTT itu sejahtera,” ujar Basuki di Balaikota, Senin (22/12).
Kerja Sama MPU Tekankan Pentingnya Kedaulatan PanganDalam kunjungan ke kota Kupang, NTT, Basuki juga membawa Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI, Kepala Biro Perekonomian, Dirut PD Dharma Jaya, dan Dirut PD Pasar Jaya. Kerja sama yang akan dilakukan yakni Pemprov DKI akan memberikan bantuan dana, guna meningkatkan pembibitan sapi hingga ke proses distribusi.
Sementara perawatan dan pemeliharaan akan dilakukan oleh para peternak di NTT. Pembagian keuntungan dilakukan dengan skema bagi hasil. Basuki mengatakan, kerja sama ini sudah dibahas langsung dengan para bupati di Provinsi NTT.
”Kita langsung ke bupati. Saya sudah ketemu bupati sumba, pak Ayub,” ujarnya.
Dikatakan Basuki, bantuan modal yang akan diberikan oleh Pemprov DKI akan disesuaikan dengan kemampuan para peternak di NTT. Bantuan berupa pemberian bibit dari Dinas Kelautan dan Peternakan DKI kepada Dinas Peternakan NTT yang kemudian disalurkan kepada para peternak sapi.
”Nanti yang belinya siapa? Ngelola bisnisnya Dharma Jaya. Jualnya siapa? Pasar jay
a,” katanya.Ia menambahkan, kerja sama ini akan membawa dampak positif yakni harga daging sapi lebih murah dan kesejahteraan bagi peternak sapi di NTT meningkat.
”Kalau bisa langsung. Kemenhub juga bakal menyiapkan dua kapal khusus untuk membawa sapi. Di sana juga ada pemotongan tapi stok daging kurang, jadi cost-nya juga enggak ketutup kan. Nah ini yang mesti saling kerjasama,” tandasnya.