Seniman Betawi Merasa Eksistensinya Kian Diperhatikan Pemprov DKI
Perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terhadap eksistensi seniman, tidak terkecuali mereka yang menggeluti seni budaya Betawi mendapatkan apresiasi.
Bukan hanya sering, tapi bikin kewalahan
Pimpinan Sanggar Rifky Albani, Martim Aulia (30) mengatakan perhatian Pemprov DKI Jakarta kepada pelaku seni budaya Betawi sangat tinggi. Pemberdayaan terhadap pelaku seni budaya Betawi berjalan baik. Terbukti, sanggar-sanggar kesenian tradisional Betawi sering mendapat tawaran tampil baik di tingkat kota administrasi dan provinsi.
"Untuk saat ini kita sebagai pelaku seni di DKI Jakarta, khususnya di kesenian tradisional Betawi untuk penampilan bukan hanya sering
, tapi bisa bikin kewalahan. Ini artinya kami mendapat perhatian khusus," ujarnya, saat memimpin langsung Sanggar Rifky Albani yang didapuk menjadi pengiring dalam acara "Nonton Lenong Bareng Anies Baswedan dan Bang Japar" di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/9) malam.Kelurahan Rawa Bunga Gelar Pentas Seni Budaya TradisionalMartim menjelaskan, pemberdayaan yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta bukan sekadar tawaran tampil. Melainkan hingga pemberian bantuan alat musik ke beberapa sanggar kesenian Betawi di Jakarta.
"Memang sepengetahuan saya belum menjangkau semua sanggar. Mudah-mudahan ke depan bisa semua dapat," ungkapnya.
Ia mendukung penuh upaya pelestarian dan pengembangan terhadap seni budaya dan kearifan lokal Betawi oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Saya berkeinginan seni budaya Betawi bisa digencarkan secara lebih masif. Mulai dari anak-anak atau usia dini perlu kita ajarkan seni budaya Betawi agar proses regenerasi seniman Betawi juga bisa berjalan dengan baik," tandasnya.