Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta akan dikukuhkan pada Senin (14 /10). Prosesi pengukuhan akan berlangsung melalui Rapat Paripurna DPRD Provinsi DKI Jakarta Dalam Rangka Pengucapan Sumpah/Janji Pimpinan DPRD Provinsi DKI Jakarta Masa Jabatan 2019-2024 di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Gambir, Jakarta Pusat.

Bersinergi menyukseskan acara

Terkait hal itu, Sekretariat DPRD Provinsi DKI Jakarta menggelar rapat koordinasi untuk memastikan Rapat Paripurna berjalan dengan lancar.

Sekretaris DPRD Provinsi DKI Jakarta, Muhammad Yuliadi mengatakan, Rapat Paripurna akan berlangsung pada pukul 16.00. Penentuan waktu tersebut telah dikoordinasikan dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI dan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

"Rakor ini kami adakan setelah adanya Surat dari Kemendagri tanggal 8 Oktober 2019 berkaitan dengan pengangkatan pimpinan DPRD DKI Jakarta,” ujarnya Jumat (11/10).

Yuliadi menjelaskan, dalam rakor ini telah disepakati sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait siap bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi (Tupoksi). Untuk penyambutan akan ada tarian selamat datang etnik budaya Betawi dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.

Kemudian, Dinas Perhubungan akan menangani lalu lintas sekitar Jalan Raya Kebon Sirih dan pengawalan voorijder kepada pimpinan definitif; pengaturan lajur parkir kendaraan bermotor di sekitar Gedung DPRD DKI oleh Satpol PP; dan pendataan undangan perwakilan partai politik oleh Badan Kesbangpol.

"Untuk pengamanan, kami juga berkoordinasi dengan Polda Metero Jaya dan Polres Jakarta Pusat. Melalui Rakor ini kami ingin berharap seluruh OPD dan instansi yang terlibat bisa bersinergi menyukseskan acara," tandasnya.

Untuk diketahui, adapun pimpinan definitif yang telah diumumkan melalu Rapat Paripurna pada Kamis 3 Oktober 2019 yakni, Prasetio Edi Marsudi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi Ketua DPRD untuk kali kedua. Sementara, untuk posisi Wakil Ketua DPRD masing-masing yakni, Mohamad Taufik dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra); Abdurrahman Suhaimi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS); Misan Samsuri dari Partai Demokrat; dan Zita Anjani dari Partai Amanat Nasional (PAN).