337 Kepsek SDN dan SMPN Terkena Mutasi
Sebanyak 337 kepala sekolah (kepsek) yang terdiri dari 274 Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan 63 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Jakarta Timur terkena mutasi. Dari jumlah tersebut, 10 kepsek di antaranya terkena mutasi lantaran kinerjanya dianggap kurang baik.
Selain itu ada 18 kepala sekolah yang terkena periodisasi, sehingga menjadi guru biasa. Karena mereka sudah menjabat lebih dari 2 periode
Kasudin Pendidikan Dasar Jakarta Timur, Nasrudin mengatakan, dari 63 kepala SMPN yang dirotasi itu, 53 di antaranya berasal dari wilayah Jakarta Timur. Kemudian 10 kepsek berasal dari luar, yakni dari Jakarta Barat 3 orang, Jakarta Selatan 2 orang, Jakarta Pusat 2 orang dan Jakarta Utara 3 orang.
"Selain itu ada 18 kepala sekolah yang terkena periodisasi, sehingga menjadi guru biasa. Karena mereka sudah menjabat lebih dari 2 periode," ujar Nasrudin, Sabtu (3/1).
Pendampingan Jadi Solusi Pengelolaan Keuangan SekolahNasrudin juga menyebutkan, ada tiga guru yang dipromosikan menjadi pejabat eselon 4 di struktural di antaranya, Salikun, yang jadi Kasie SMP Sudin Pendidikan Dasar (Dikdas) Jakarta Utara.
Kemudian Susamsa, guru SMPN 97 yang dipromosikan menjadi Kasie PAUD Sudin Dikdas Jakarta Barat. Selanjutnya Suyoto, guru SMPN 252 yang dipromosikan menjadi Kasie SMK Sudin Pendidikan Menengah (Dikmen) Jakarta Timur.
"Dari 337 kepala sekolah ini, ada 10 kepala SDN yang dimutasi karena kinerjanya tidak bagus. Mereka semula menjadi pimpinan di sekolah yang bagus dan kini ditempatkan di sekolah yang biasa saja. Rotasi ini untuk penyegaran dan memberikan motivasi agar mereka lebih giat lagi," tegasnya.