You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Dinkes DKI Tindalanjuti Warga yang Alami Pengeriputan Otak di Pejaten Timur
.
photo Aldi Geri Lumban Tobing - Beritajakarta.id

Dinkes Fasilitasi Pengobatan Gratis Penderita Pengeriputan Otak

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta memberikan pengobatan gratis dan pendampingan bagi Panggah (14), warga Jalan Swadaya 1 Pejaten Timur, Pasar Minggu yang mengalami pengeriputan otak.

Kami akan terus memantau kondisi kesehatan Panggah,

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, Panggah mengalami masalah kesehatan yang terkait dengan perkembangan otak sejak usia 12 tahun.

Masalah kesehatan tersebut menimbulkan efek samping terhadap gangguan pencernaan karena ada kesulitan untuk menerima asupan makan.

Peringatan Hari Kesehatan Nasional di Palmerah Berlangsung Meriah

"Pangah tidak bisa makan secara oral melalui mulut. Sehingga, kami lakukan tindakan dengan menggunakan selang Nasogastrik Tube atau NGT," ujarnya, Selasa (26/11).

Widyastuti menjelaskan, selain melakukan perawatan, tenaga kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga mengedukasi pihak keluarga mengenai teknis memasukan minuman dan makanan, melakukan observasi menelan, dan memberikan informasi mengenai bahaya aspirasi.

"Tim memberikan pendampingan dan mengajarkan kepada keluarga bagaimana cara merawatnya karena Panggah tidur berbaring, kemudian memeriksa anak, menimbang, mengkonversi jenis makanan apa yang paling tepat dengan kondisi ananda Panggah," terangnya.

Ia menambahkan, Dinas Kesehatan sudah memotivasi pihak keluarga agar Panggah dirujuk ke rumah sakit. Namun, sementara ini pihak keluarga belum berkenan dan lebih memilih agar Panggah dirawat di rumah.

Untuk itu, rencana tindak lanjut yakni akan dilakukan rehabilitasi medik masyarakat oleh keluarga dengan pemantauan petugas, evaluasi gizi, dan perawatan luka.

"Saya sudah menyiapkan tim secara terjadwal koordinasi antara RT/RW setempat dengan tim puskesmas dan jajaran Dinkes bersama keluarga untuk penjadwalan kunjungan, kita berharap sekiranya tetap harus dirujuk ke rumah sakit tentunya kami edukasi lagi supaya mau dirawat di rumah sakit," ungkapnya

Widyastuti menegaskan, ini bukan kasus semata-mata masalah gizi, tapi karena faktor penyakit yang berdampak kepada pola makan dan pola asupan gizi yang tidak sama dengan usianya. Sehingga, diperlukan makanan cair yang tentunya tidak mudah.

"Kami turun tangan hadir sebagai wakil pemerintah untuk memberikan pengobatan dan pendampingan secara gratis kepada ananda Panggah. Kami akan terus memantau kondisi kesehatan Panggah," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. 1.461 Penumpang Tiba di Terminal Terpadu Pulogebang

    access_time12-05-2024 remove_red_eye1808 personNurito
  2. Personel Gabungan Gelar AKMP di RW 02 Kebon Pala

    access_time12-05-2024 remove_red_eye1807 personNurito
  3. Gerimis Basahi Sebagian Jakarta Siang Ini

    access_time12-05-2024 remove_red_eye1800 personAnita Karyati
  4. 42.878 Wisatawan Kunjungi Kawasan Monas

    access_time12-05-2024 remove_red_eye1776 personBudhi Firmansyah Surapati
  5. Libur Panjang, Ancol Disambangi 130.000 Wisatawan

    access_time12-05-2024 remove_red_eye1728 personAnita Karyati