Revitalisasi Medan Merdeka, Optimalkan Fungsi Kawasan dengan Konsep Ruang Terbuka Hijau dan Integrasi Transportasi
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan sedang melakukan revitalisasi kawasan Medan Merdeka, khususnya di sisi Selatan. Revitalisasi ini mengedepankan optimalisasi fungsi kawasan dengan konsep ruang terbuka hijau dan integrasi transportasi.
Ta rget pengerjaan selama tiga tahun
Menurut Kepala Unit Pengelola Monas, Muhamad Isa Sanuri, revitalisasi merupakan bagian dari Rencana Induk Penataan Rencana Tapak Kawasan Medan Merdeka, hasil dari sayembara desain yang pemenangnya ditetapkan pada awal 2019. Saat ini pelaksanaannya sedang dikerjakan oleh Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta sejak 2019, dengan target pengerjaan selama tiga tahun
, atau akan selesai pada 2021.Rancangan utama revitalisasi adalah membangun Lapangan Plaza sebagai wadah ekspresi warga di setiap sisi Monas, baik di wilayah selatan, timur, maupun barat, serta pembangunan kolam yang dapat merefleksikan bayangan Tugu Monas. Kemudian penghijauan di area parkir dengan penanaman pohon, hingga sistem memanen air untuk kebutuhan perawatannya.
Komisi D Dukung Penataan Kawasan Monas Segera DirealisasikanSaat ini proses revitalisasi mulai dilaksanakan di area Plaza Selatan seluas 34.841 m2. "Dari 190 pohon di area selatan, beberapa akan dilakukan pemindahan ke area barat, timur, serta area parkir kendaraan yang selama ini berada di kawasan Medan Merdeka, atau dikenal dengan eks parkir IRTI atau Ikatan Restoran dan Taman Indonesia," ujarnya, dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Sementara, menurut Kepala Dinas Citata Provinsi DKI Jakarta, Heru Hermawanto, rencana revitalisasi kawasan Medan Merdeka dan Tugu Nasional telah dipersiapkan secara matang, dari Desain Penataan Rencana Tapak Kawasan Medan Merdeka, Desain interior Tugu Nasional, hingga kawasan fisik.
"Proses revitalisasi ini mulai dilaksanakan pada 2019, bersamaan dengan revitalisasi Masjid Istiqlal dan kawasan di sekitar Lapangan Banteng. Ketiga wilayah tersebut nantinya akan terhubung dengan jalur pejalan kaki yang lebar dan rapi," terangnya.
Lebih lanjut, konsep revitalisasi ini dibangun berdasarkan kronologi sejarah Kawasan Monas dan Medan Merdeka, dari fungsinya sebagai pusat pemerintahan sampai Taman Merdeka sebagai ruang terbuka hijau. Selain itu sebagai sarana rekreasi berskala nasional yang kental dengan makna simboliknya untuk mengenang dan membangkitkan semangat perjuangan bangsa.
Sedangkan rencana revitalisasi Plaza Selatan Monas diperuntukkan sebagai Ruang Terbuka Publik yang juga berfungsi untuk menampung kegiatan pemerintahan, baik pusat maupun daerah. Selama ini kegiatan-kegiatan tersebut menggunakan Ruang Agung yang merupakan jalan mengelilingi Tugu Nasional. Padahal Ruang Agung dirancang sejak awal pembangunan Tugu Nasional sebagai ruang kontemplasi. Dengan dipindahkan seluruh aktivitas kegiatan pemerintahan tersebut ke Plaza Selatan, diharapkan dapat mengembalikan fungsi Ruang Agung sebagai ruang kontemplasi.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga telah membatalkan rencana Ruang Bawah Tanah (basement) di area selatan untuk parkir kendaraan. Dokumen perencanaannya telah selesai disusun pada 2013 oleh Dinas Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta, yang mengacu pada Rencana Induk Penataan Medan Merdeka tahun 1997, dengan luas bangunan 89.840m2. Menurut Anies, kawasan Medan Merdeka ke depan harus berorientasi kepada pejalan kaki dan transportasi umum.