Tenaga Medis 6 RSUD di DKI Dilatih Tangani Pasien Kanker
Sebanyak 30 tenaga medis dari enam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di DKI Jakarta akan diikutsertakan dalam program pelatihan perawatan paliatif kanker selama tiga tahun ke depan sejak Februari 2015. Pelatihan peralatan paliatif kanker itu nantinya dilakukan langsung ahli medis dari Singapore International Foundation (SIF) dan Singapore International Volunteers (SIV).
Kita ingin pasien kanker dapat dilayani dalam perawatan paliatif secara berjenjang. Di mana pasien bisa dirawat di rumah
Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI Jakarta, Veronica Tjahaja Purnama mengatakan, sejak 2014, pihaknya telah mencanangkan program peningkatan khusus penderita kanker dengan memberikan pelatihan kepada calon tenaga perawat untuk Pusat Pelatihan Perawatan Paliatif.
“Selama ini kita kekurangan tenaga medis, baik dokter maupun perawat yang tersertifikasi dalam praktisi perawatan paliatif. Jadi kami menyambut baik kerja sama antara YKI DKI dengan SIF ini," ujar Veronica usai penandatanganan nota kesepahamanan Program Pelatihan Perawatan Paliatif Kanker antara YKI DKI dengan SIF di Balaikota, Selasa (20/1).
Veronica menjelaskan, program pelatihan perawatan paliatif dapat membantu pihaknya menciptakan sistem rujukan perawatan paliatif secara berjenjang mulai dari rumah pasien kanker, puskesmas, RSUD hingga rumah sakit milik pemerintah pusat. "Kita ingin pasien kanker dapat dilayani dalam perawatan paliatif secara berjenjang. Di mana pasien bisa dirawat di rumah," tuturnya.
Atas dasar itu,kata Veronica, anggota keluarga dari pasien yang melakukan perawatan di rumah harus didukung dengan tenaga ahli di bidang kanker. Jika perlu anggota keluarga pasien kanker bisa dilatih melakukan perawatan paliatif.
Kepala Dinas Kesehatan DKI, Koesmedi mengungkapkan, 30 tenaga medis yang akan dilatih perawatan paliatif berasal dari RSUD Koja, RSUD Cengkareng, RSUD Budhi Asih, RSUD Tarakan, RSUD Pasar Rebo dan RSUD Duren Sawit. "Satu RSUD terdiri dari satu tim berisi lima orang meliputi tiga dokter dan dua perawat. Mereka nanti akan mendapatkan sertifikasi praktisi perawatan paliatif," katanya.
Ia berharap, 30 tenaga medis yang bakal mendapat pelatihan perawatan paliatif terhadap para pasien kanker ini dapat melatih tenaga medis lainnya agar memiliki keahlian di bidang tersebut. "Kita harapakan, pasien
kanker dapat terlayani dengan baik," tandasnya.