Binaan Jakpreneur Akui Dapat Berbagai Kemudahan, dari Kenaikan Omzet Hingga Buka Cabang
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen memudahkan para UMKM untuk berkembang di Jakarta melalui program Jakpreneur. Hingga 2019, sebanyak 111.108 UMKM telah bergabung dalam program ini. Program tersebut terus berkembang dan disempurnakan.
Omzet juga semakin bertambah
Tahun ini, Jakpreneur hadir sebagai pelaksanaan Peraturan Gubernur Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kewirausahaan Terpadu (PKT), yang merupakan penyempurnaan program PKT terdahulu.
Dalam peraturan ini, terdapat keleluasaan yang semakin besar bagi wirausahawan atau calon wirausahawan untuk dapat mengembangkan usahanya. Bahkan, melalui berbagai upaya lainnya, Jakpreneur turut berkomitmen dalam memfasilitasi UMKM dalam ruang kota, baik ruang publik maupun ruang privat yang terstandardisasi dan berkualitas, tentu dengan mengikuti ketentuan yang berlaku.
Jakpreneur, Pengembangan Program Kewirausahaan Terpadu Pemprov DKI Jakarta Melalui Ekosistem KolaborasiPara binaan Jakpreneur difasilitasi, dari mulai pelatihan kemampuan berdagang, pemasaran, hingga akses permodalan. Berbagai kemudahan itu diakui oleh Neru Kusumawati, pemilik Mer's Cake & Pasta yang berdagang di Thamrin 10. Ia telah menjadi binaan selama dua tahun, yang mana sebelumnya program ini disebut PKT (Pengembangan Kewirausahaan Terpadu).
Menurutnya, sejak bergabung menjadi binaan program kewirausahaan ini, omzet penjualannya pun bertambah.
"Awalnya, karena anak-anak suka kue dan pasta yang saya buat untuk camilan mereka. Lalu, saya mulai berjualan dan saat tahu ada program PKT di Kecamatan, saya ikut PKT itu, sudah 2 tahun ikut. Dapat pelatihan juga, bagaimana caranya promosi, bagaimana mengelola hasil penjualannya. Alhamdulillah, orang sudah mulai kenal dan suka dengan produk saya. Omzet juga semakin bertambah," ujarnya, dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Nala, pemilik Kedai 157, juga membagikan kisahnya meniti usaha dan bergabung menjadi binaan Jakpreneur. Ia memulai usahanya tahun 2016. Semenjak menjadi binaan Jakpreneur, Ia mengakui mendapat kemudahan menjalankan dan mengembangkan usahanya.
"Saya memulai usaha ini dari 2016. Nah, dengan ikut Jakpreneur ini, saya dibantu promosi, sertifikasi, sampai akses ikut pameran juga. Sampai akhirnya bisa berjualan juga di Thamrin 10 ini sekarang. Itu semua sejak jadi binaan Jakpreneur," ungkapnya.
Salah seorang binaan Jakpreneur lainnya yang juga berdagang di Thamrin 10, Hakim, pemilik Haw's Kitchen menyampaikan, Ia mendapat banyak pengetahuan berdagang saat menjadi binaan Jakpreneur. Ia bergabung menjadi binaan Jakpreneur sejak awal 2019. Serius mengikuti pelatihan kemampuan hingga pengelolaan keuangan, Hakim menyebut kini Ia mampu membuka empat cabang di Jakarta.
"Di Jakpreneur itu kami dilatih, dari soft skill sampai hard skill. Bukan hanya belajar berdagang, tapi juga belajar mengatur keuangan. Saya jadi tahu bagaimana memisahkan keuntungan dan modal. Alhamdulillah sebelum bergabung Jakpreneur itu saya cuma punya satu outlet, sekarang punya empat cabang," tandasnya
Perlu diketahui, Pemprov DKI Jakarta telah membuka Thamrin 10 Food and Creative Park sejak akhir Desember 2019, yang juga menjadi wadah untuk para binaan Jakpreneur dalam mengenalkan dan mengembangkan usahnya. Sejak dibuka, Thamrin 10 menyediakan 60 kios, termasuk di dalamnya adalah binaan Jakpreneur. Jumlah tersebut ditambah dengan 30 binaan Jakpreneur lainnya saat acara Naturale Market. Acara tersebut digelar sebagai selebrasi atas hadirnya Jakpreneur, sebuah penyempurnaan dari program Pengembangan Kewirausahaan Terpadu (PKT) terdahulu, pada Sabtu hingga Minggu, 22-23 Februari 2020.
Untuk informasi lebih lanjut seputar Jakpreneur, masyarakat dapat mengakses melalui website jakpreneur.jakarta.go.id.