15 Lapak PKL di Cipayung Dibongkar
Sedikitnya 15 lapak milik PKL di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur dibongkar jajaran Satpol PP setempat, Selasa (27/1). Pembongkaran dilakukan lantaran belasan bangunan tersebut dinilai memicu terjadinya genangan serta merusak keindahan kota.
Sebelum dibongkar sudah kami peringatkan. Namun, kar ena membandel terpaksa kami bongkar
Camat Cipayung, Iin Mutmainah mengatakan, ke-15 lapak PKL yang dibongkar terdiri dari lima kios semi permanen di Jl Mabes Hankam, Kelurahan Bambu Apus dan delapan lapak PKL di Jl Raya Pondok Ranggon serta dua bangunan semi permanen di RW 01 Lubang Buaya.
Selain menyebabkan macet karena berjualan di pinggir jalan, keberadaan kios maupun lapak PKL yang dibongkar itu juga berdiri di atas saluran air sehingga menyulitkan petugas melakukan pengurasan saluran.
DKI Minta Tiang Monorel yang Mangkrak Dibongkar"Sebelum dibongkar sudah kami peringatkan
. Namun, karena membandel terpaksa kami bongkar," ujar Iin, Selasa (27/1).Lurah Pondok Ranggon, Mahfus MZ mengatakan, delapan PKL yang ditertibkan di wilayahnya akan dimasukkan ke areal TPU Pondok Ranggon. Pasalnya, selama ini keberadaan mereka di Jl Raya Pondok Ranggon kerap memicu terjadinya kemacetan lalu lintas.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak TPU. Nantinya para PKL tersebut direlokasi ke areal TPU," katanya.
Eni (43), salah seorang pedagang kembang di Jl Raya Pondok Ranggon mengaku pasrah saat lapak miliknya dibongkar petugas. "Omzet berjualan di Jl Raya Pondok Ranggon cukup lumayan, bisa sampai Rp 300 ribu per hari. Tapi kalau mau di relokasi ke dalam areal TPU juga tidak masalah bagi kami," katanya.