Penyebab Kebakaran di Jakbar Didominasi Korsleting Listrik
Selama Januari hingga April 2020, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Barat mencatat telah terjadi 88 kasus kebakaran. Dari jumlah tersebut, penyebab kebakaran masih didominasi oleh korsleting listrik.
Jika terjadi kebakaran warga bisa menghubunghi nomor telepon (021) 560 7323 atau 112,
Kasi Operasi Sudin Gulkarmat Jakarta Barat, Eko Sumarno mengatakan, di periode tersebut jumlah kasus kebakaran terbanyak terjadi di Kecamatan Taman Sari sebanyak 18 kasus, disusul Kecamatan Kembangan sebanyak 14 kasus, serta Kebon Jeruk, Cengkareng dan Kalideres masing-masing sebanyak 13 kasus kebakaran.
"Untuk penyebabnya paling banyak korsleting listrik sebanyak 59 kasus. Selebihnya karena sebab lain seperti rokok, bahan kimia, dan sampah," ujar Eko, Senin (4/5).
Sosialisasi Pencegahan Kebakaran Digencarkan di Jakarta BaratDikatakan Eko, untuk objek yang terbakar paling banyak terjadi di bangunan perumahan sebanyak 30 kasus, kabel udara ada sebanyak 22 kasus, bangunan umum dan perdagangan sebanyak 17 kasus, kemudian sisanya sampah, kendaraan dan lain sebagainya.
"Untuk kerugian ditaksir mencapai Rp 11.327.550.000. Sedangkan kebakaran yang berhasil dipadamkan masyarakat sebanyak 30 kasus dan oleh petugas sebanyak 58 kasus," katanya.
Ditambahkan Eko, pihaknya mengimbau kepada masyarakat, terutama saat bulan Ramadan seperti saat ini agar meningkatkan kewaspadaannya. Pastikan kompor telah dimatikan setelah selesai memasak dan jangan meninggalkan kompor dalam kondisi menyala dan lain sebagainya.
"Jika terjadi kebakaran warga bisa menghubunghi nomor telepon (021) 560 7323 atau 112. Makin cepat informasi kami terima, makin kecil kerugian masyarat. Pelayanan pemadam kebakaran gratis, tidak dipungut biaya," tandasya.