Urai Kepadatan, Anies Tinjau Bantuan Bus Sekolah Pemprov DKI untuk Angkut Penumpang KRL
Guna mencegah potensi penularan COVID-19 akibat kepadatan penumpang KRL, Pemprov DKI Jakarta menyediakan bus sekolah gratis di sejumlah stasiun. Pada hari ini, Senin (15/6) terdapat 50 unit bus yang disebar di Stasiun Cilebut, Stasiun Bojong Gede, Stasiun Bogor, dan Stasiun Depok Baru untuk mengankut penumpang KRL menuju Jakarta.
50 bus yang dikirimkan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, ditemani Walikota Bogor, Bima Arya meninjau pelaksanaan pengangkutan penumpang KRL menggunakan bus sekolah di Stasiun Bogor, Senin (15/6) pagi
."Kita menyiapkan 50 bus yang dikirimkan ke beberapa stasiun. Jadi harapannya bisa membantu mengurangi beban karena penuhnya penumpang di hari Senin pagi. Dan diparkirnya di depan (bus sekolah gratis), jadi sebelum masuk stasiun, mereka bisa menggunakan bus ini," ujar Anies usai peninjauan, dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Dishub DKI Jakarta Kerahkan 50 Bus Sekolah Gratis Bagi Penumpang KRL JabodetabekSelain memberikan layanan bus gratis, Pemprov DKI Jakarta juga akan menegakkan regulasi yang mengatur shift kerja, anatara lain Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Nomor 8 Tahun 2020 tentang Pengaturan Jam Kerja di Wilayah Jabodetabek dan Surat Edaran Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 38/SE/2020 tentang Sistem Kerja Pegawai ASN di Lingkungan Pemprov DKI Jakarta pada Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar pada Masa Transisi Menuju Masyarakat Sehat, Aman dan Produktif. Hal tersebut diharapkan mampu mengurangi kepadatan penumpang angkutan umum massal maupun kendaraan pribadi menuju Jakarta.
"Terkait dengan jam kerja. Jam kerja baik ASN maupun swasta sudah dibuatkan jeda, dalam aturannya minimal dua jam. Nah, sekarang kita sepakati diubah menjadi tiga jam. Selisih antara sif satu dan sif dua itu sekurang-kurangnya tiga jam. Tujuannya untuk mengurangi kepadatan. Ini semua dikerjakan bukan semata-mata untuk memenuhi peraturan. Tapi untuk keselamatan pekerja. Untuk keselamatan seluruh masyarakat. Jadi apapun pengaturan yang dilakukan, harap dijalani dengan baik, harap dijalankan dengan tertib. Dan itu untuk melindungi kita semua," terangnya.
Sementara itu, bantuan bus sekolah gratis ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, salah satunya Walikota Bogor, Bima Arya yang menyatakan keberadaan bus sekolah gratis dari Pemprov DKI Jakarta membantu pihak stasiun dan Pemkot Bogor memanajemen kepadatan KRL menuju DKI Jakarta.
"Pagi ini ada 3 hal yang lebih baik dibanding minggu lalu. Pertama karena ada bis bantuan dari Jakarta 30 dan ditambah Pemkot 10 jadi 40. Jadi relatif lebih cair. Kedua, sistem antrean yang jauh lebih baik oleh teman-teman KAI dan KCI sehingga lebih rapi, tidak menumpuk. Ketiga ada data banyak penumpang yang memilih berangkat tadi malam dibanding Senin pagi. Jadi situasinya walaupun masih padat tapi jauh lebih bisa kita urai, Jadi saya terima kasih pada PT KAI, pak Gubernur yang ikut sama-sama berkordinasi sehingga dapat mengurangi penumpukan penumpang di sini," ungkapnya.
Selain Walikota Bogor, Dirut KAI Didiek Hartantyo mengapresiasi kolaborasi antara Pemprov DKI dan Pemkot Bogor untuk mengurai kepadatan di stasiun-stasiun, salah satunya Stasiun Bogor.
"Hari ini kita menyaksikan hasil koordinasi yang sangat bagus antara kami sebagai operator, bersama dengan pak Gubernur Pemprov DKI Jakarta, dan bapak Wali Kota Bogor. Artinya dengan pembatasan kapasitas kereta, maka perlu koordinasi. Artinya himbauan dari hulu untuk shift kerja itu bisa diatur. Kita tunjukkan hari ini bahwa Bogor lebih tertata dibandingkan minggu lalu. Harapan kami, himbauan kepada para penumpang agar tetap kita menjaga protokol kesehatan pencegaha penyebaran COVID-19 dengan baik,” tandasnya.
Selain membantu mengangkut penumpang KRL menuju stasiun-stasiun di Jakarta, bus sekolah gratis ini juga mengangkut penumpang dari stasiun-stasiun di Jakarta menuju Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi pada hari Senin.