Komisi B Kunker ke Jakarta International Stadium
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara.
Stadion sepakbola berstandar FIFA
Kunker tersebut dipimpin langsung Koordinator Komisi B yang juga menjabat Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi; Ketua Komisi B, Abdul Azis; Sekretaris Komisi B, Pandapotan Sinaga; serta sejumlah anggota Komisi B seperti, Gilbert Simanjuntak, Ong Yeni, Manuara Siaahan, Achmad Yani, Hasan Basri, dan Wita Susilowaty.
Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi mengatakan kawasan JIS akan menjadi ikon bagi Jakarta. Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta perlu melakukan penataan secara menyeluruh.
Jakut Usung Tema Jakarta International Stadium di Jakarnaval 2019"Termasuk sarana transportasi yang terintegrasi agar memudahkan pengunjung datang dengan transportasi massal bukan kendaran pribadi," ujarnya, Senin (29/6).
Pras menambahkan, DPRD Provinsi DKI Jakarta juga meminta ikon budaya Betawi melekat di kawasan JIS.
"Dewan juga mendukung jika Pemprov DKI Jakarta membebaskan lahan di sekitar JIS sehingga tidak dikuasai oleh pihak swasta untuk kepentingan penyediaan prasarana dan sarana pendukung lainnya stadion sepakbola berstandar FIFA," terangnya.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Abdul Azis mengatakan, pihaknya mengapresiasi kinerja PT Jakarta Propertindo selaku penanggung jawab yang tetap menyelesaikan pembangunan JIS di tengah situasi pandemi COVID-19.
"Pembangunan JIS tetap berjalan, PT Jakpro sebagai BUMD yang mendapat mandat pembangunan sangat luar biasa," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Dwi Wahyu Daryoto menuturkan, sejak terjadi pandemi COVID-19 di Ibukota, kegiatan pembangunan kawasan JIS tetap berjalan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
"Realisasi pembangunan fisik JIS per tanggal 12 Juni 2020 mencapai 23,2 persen. Ditargetkan hingga akhir 2020 mencapai 38,04 persen," ungkapnya.
Diakui Dwi, realisasi pembangunan fisik hingga akhir 2020 meleset yang semula ditargetkan sekitar 46,76 persen.
"Kami optimis mampu merampungkan target pembangunan hingga waktu yang ditetapkan di masa new normal," tandasnya.