Perkembangan COVID-19 di Jakarta Per 14 Agustus 2020
Pemprov DKI Jakarta terus memassifkan tes PCR untuk menemukan kasus baru secara cepat agar dapat segera melakukan tindakan isolasi atau perawatan secara tepat, sehingga memperkecil potensi penularan COVID-19.
Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 44.735,
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dilakukan tes PCR sebanyak 6.177 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 5.025 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 575 positif dan 4.450 negatif.
"Dari 575 kasus positif tersebut, 80 kasus adalah akumulasi data dari hari sebelumnya yang baru dilaporkan. Untuk rate tes PCR total per satu juta penduduk sebanyak 46.304. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 44.735," terangnya, dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta, Jumat (14/8).
Perkembangan COVID-19 di Jakarta Per 13 Agustus 2020Ia menjelaskan, WHO telah menetapkan standar jumlah tes PCR adalah 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu. Berdasarkan WHO, Jakarta harus melakukan pemeriksaan PCR minimum pada 10.645 orang (bukan spesimen) per minggu atau 1.521 orang per hari.
"Saat ini jumlah tes PCR di Jakarta setiap pekan adalah empat lipat standar WHO," imbuhnya.
Tes PCR di Jakarta dilakukan melalui kolaborasi 54 laboratorium pemerintah daerah, pemerintah pusat, BUMN, dan swasta. Pemprov DKI Jakarta memberikan dukungan biaya tes kepada laboratorium BUMN dan swasta yang ikut berjejaring bersama dalam pemeriksaan sampel program.
Sementara itu, penambahan kasus positif pada hari ini sebanyak 575 kasus. Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta sampai saat ini sebanyak 8.925 (orang yang masih dirawat / isolasi), sedangkan jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 28.438 kasus. Dari jumlah tersebut, 18.528 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 65,2%, dan 985 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 3,5%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 4,5%.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 8,5%, sedangkan Indonesia sebesar 15,5%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.
Perlu diingat selalu untuk memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip ini dalam berkegiatan sehari-hari, seperti tetap tinggal di rumah dan tidak keluar bila tidak ada keperluan mendesak. Selalu jalankan 3M, Memakai masker dengan benar, Menjaga jarak aman 1,5 - 2 meter, dan Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin.
Kemudian, seluruh kegiatan yang diizinkan beroperasi harus dalam kapasitas maksimal 50% dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Serta mengingatkan sesama untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.
Pemprov DKI Jakarta juga masih membuka kesempatan untuk masyarakat berbagi dengan sesama yang membutuhkan bantuan karena terdampak pandemi COVID-19 dalam program Kolaborasi Sosial Berskala Besar atau KSBB. Masyarakat dapat memberikan bantuan berupa bahan pangan pokok, makanan siap saji, hingga uang tunai. Informasi lengkap seputar KSBB dapat melalui situs https://corona.jakarta.go.id/kolaborasi.