You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
1.296 Siswa SD Ikuti Olimpade Sains Kuark
.
photo doc - Beritajakarta.id

Djarot: Anak Jakarta Pintar, Asalkan Mau Belajar

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat, berkesempatan membuka Olimpiade Sains Kuark (OSK) 2015 di Kompleks SDN Pulo Gebang 04, 05, 12, 22, Jl Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur. Dalam kegiatan yang diikuti 1.296 siswa SD itu, Djarot berharap bisa melahirkan lebih banyak lagi anak yang mumpuni di bidang sains.

I ndonesia sudah membuktikan dalam mendidik anak-anak muda. Kita sering juara dunia lomba sains. Dari situ terlihat kualitas anak-anak Indonesia itu sangat baik

Djarot mengatakan, demi masa depan bangsa, sejak dini anak-anak harus sudah bisa menguasai sains. Apalagi seluruh pelajaran sains itu sebenarnya sangat menyenangkan. Tidak hanya teori, akan tetapi juga dibarengi dengan praktik. Sehingga siswa sangat senang untuk mempelajarinya.

"Pakar ilmu Fisika Indonesia sekaligus penggagas OSK, Prof Yohanes surya, saat ini sudah melahirkan 50 anak Indonesia yang menjuarai sains internasional. Ini menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia, termasuk di Jakarta ini pintar, asalkan mau belajar. Kenapa kalian tidak mau mencontoh? Kalau kalian belajar pasti bisa," ujar Djarot, Sabtu (21/2).

Pelajar DKI Raih Juara Umum OSN SMP 2014

Menurutnya, belajar sains itu sangat menggembirakan dan menyenangkan. Namun, sayangnya kebanyakan guru masih kurang paham tentang sains. Sehingga siswanya jadi takut untuk belajar. Karenanya, pihaknya akan merubah kualitas dalam belajar. Setidaknya, mulai dari kepala dinas pendidikan, kasudin hingga kepala sekolah dan guru harus mencintai sains.

"Indonesia sudah membuktikan dalam mendidik anak-anak muda. Kita sering juara dunia lomba sains. Dari situ terlihat kualitas anak-anak Indonesia itu sangat baik," jelas Djarot.

Kasudin Pendidikan Jakarta Timur Zona 1, Ari Budiman mengatakan, OSK di Jakarta Timur diikuti oleh 1.296 siswa. Kegiatan yang digelar di 3 titik ini hanya berlangsung satu hari. Lomba terbagi dalam tiga level. Untuk level 1, diikuti oleh siswa kelas 1 dan 2. Kemudian level 2 untuk kelas 3 dan 4. Sedangkan level 3 diikuti siswa kelas 5 dan 6.

"Keunggulan sains ini ada percobaan atau praktik di tiap mata pelajarannya. Siswa tidak hanya mendapatkan teorinya, sehingga mereka senang mengikuti pelajarannya," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1469 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1330 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1075 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1017 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Semarak Christmas Carol di Jakarta Sambut Natal

    access_time18-12-2024 remove_red_eye988 personDessy Suciati