You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
 MRT Jakarta Terus Kembangkan Pendapatan Nontiket
.
photo Istimewa - Beritajakarta.id

MRT Jakarta Terus Kembangkan Pendapatan Nontiket

Pandemi COVID-19 turut mempengaruhi berbagai sektor perekonomian, salah satunya sektor transportasi publik.

Kita memanfaatkan pilar-pilar stasiun layang sepanjang koridor MRT Jakarta dengan pemasangan LED dan LCD,

Jumlah harian pengguna jasa MRT Jakarta pada Januari dan Februari 2020 lalu mencapai sekitar 88 ribu orang dan skalanya naik menuju target 100 ribu orang per hari. Namun, awal Maret sampai dengan Mei menurun drastis. Awal Juni mulai bergerak naik. Namun, per 8 Desember 2020, rata-rata pengguna jasa MRT Jakarta mencapai 27.901 orang per hari. Dari sisi bisnis, pendapatan tiket tersebut tidak mencapai harapan. PT MRT Jakarta (Perseroda) berinisiatif mengembangkan pendapatan nontiket, dan salah satunya ialah periklanan.

"Kita memanfaatkan pilar-pilar stasiun layang sepanjang koridor MRT Jakarta dengan pemasangan LED dan LCD. Tahun pertama ini, terdapat 438 pilar neonbox dan 50 pilar LED," ujar William Sabandar, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) dalam keterangan tertulis yang diterima Beritajakarta.id, Senin (14/12).

PT MRT Jakarta - MAPID Lakukan Survei Perilaku Pengguna

Dikatakan William, pihaknya juga merambah ke bisnis digital melalui kerja sama dengan perusahaan rintisan maupun anak muda yang bergerak di bidang ekonomi digital dan pembuatan program digital yakni melalui MRTJ Accel dan MRTJ Star Track Incubation program yang diluncurkan beberapa bulan lalu.

Sejak awal beroperasinya, PT MRT Jakarta (Perseroda) telah mendapatkan pemasukan dari berbagai sektor nontiket selain periklanan, yaitu retail, telekomunikasi, hak penamaan, dan pengembangan kawasan berorientasi transit. Meskipun terdampak oleh pandemi, pada 2020 ini, sektor nontiket menghasilkan pendapatan sekitar Rp 370 miliar, lebih baik dari tahun lalu.

"Kita dibantu dengan pendekatan dari non-fare box revenue," tutur William.

Dia juga menyebutkan kondisi perusahaan masih positif, arus kas (cash flow) positif sehingga tidak ada pengurangan karyawan. Pelayanan pun masih baik.

"Bahkan, dari hasil survei kepuasan pelanggan (customer satisfaction index), angkanya mencapai 86 persen. Lebih bagus dari tahun lalu yang ada di angka 82 persen. Artinya penumpang masih sangat puas naik MRT Jakarta meskipun dalam situasi pandemi," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Puskesmas Mampang Prapatan Wakili Jaksel di Lomba Konvensi Mutu Tingkat Provinsi

    access_time05-11-2024 remove_red_eye2203 personTiyo Surya Sakti
  2. Rintik Hujan Diprediksi Basahi Jaksel dan Jaktim di Malam Hari

    access_time30-10-2024 remove_red_eye1259 personTiyo Surya Sakti
  3. Pemprov DKI Adakan Rakor Pilkada Ramah Anak

    access_time29-10-2024 remove_red_eye1215 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. DPRD-Kanwil Kemenag DKI Bahas Sekolah Madrasah Gratis

    access_time29-10-2024 remove_red_eye1066 personDessy Suciati
  5. Pimpinan Dewan-Pj Gubernur DKI Teken MoU KUA-PPAS APBD 2025

    access_time01-11-2024 remove_red_eye984 personDessy Suciati