Perkembangan COVID-19 di Jakarta Per 29 Desember 2020, 665 Kasus Adalah Akumulasi Data dari Lab Swasta dan RS BUMN
Pemprov DKI Jakarta terus memassifkan tes PCR untuk menemukan kasus baru secara cepat, agar dapat segera melakukan tindakan isolasi / perawatan secara tepat. Sehingga, memperkecil potensi penularan COVID-19.
Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 96.560
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dilakukan tes PCR sebanyak 15.721 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 13.921 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.391 positif dan 12.530 negatif.
"Namun, total penambahan kasus positif sebanyak 2.056 kasus, lantaran terdapat akumulasi data sebanyak 665 kasus 10 hari terakhir dari 2 Laboratorium Swasta dan 2 hari terakhir dari 1 RS BUMN yang baru dilaporkan. Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 194.504. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 96.560,
" terangnya seperti dikutip dari Siaran Pers PPID DKI Jakarta, Selasa (29/12).Perkembangan COVID-19 di Jakarta Per 28 Desember 2020, 406 Kasus Adalah Akumulasi Data dari RS Vertikal dan RS SwastaAdapun jumlah kasus aktif di Jakarta naik sejumlah 577 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 15.077 (orang yang masih dirawat / isolasi). Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 179.660 kasus. Dari jumlah total kasus tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 161.337 dengan tingkat kesembuhan 89,8%, dan total 3.246 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,8%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3%.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 12,1%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 8,7%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.
Pada penerapan kembali PSBB masa Transisi, Pemprov DKI Jakarta menyarankan, bagi masyarakat yang ingin memasuki wilayah Jakarta untuk melakukan pemeriksaan mandiri COVID-19 melalui JakCLM di aplikasi JAKI. Melalui JakCLM, masyarakat dapat mengetahui risiko COVID-19 serta mendapatkan berbagai rekomendasi kesehatan sesuai dengan risiko yang dimiliki. Kontribusi masyarakat dalam pengisian JakCLM dapat membantu Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan pencegahaan penyebaran kasus COVID-19 di Jakarta.
Melalui Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, penindakan atas pelanggaran penggunaan masker dan pendataan buku tamu juga akan digencarkan, begitu pula dengan bentuk pelanggaran-pelanggaran PSBB lainnya. Sehingga, harapannya, masyarakat dapat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan dan turut berpartisipasi dalam memutus mata rantai penularan COVID-19.
Perlu diingat selalu untuk memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip ini dalam berkegiatan sehari-hari:
• Tetap tinggal di rumah dan tidak keluar bila tidak ada keperluan mendesak.
• Selalu jalankan 3M: Memakai masker dengan benar, Menjaga jarak aman 1,5 - 2 meter, dan Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin.
• Seluruh kegiatan yang diizinkan beroperasi harus dalam kapasitas maksimal 50% dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.
• Ingatkan sesama untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.
Pemprov DKI Jakarta juga masih membuka kesempatan untuk masyarakat berbagi dengan sesama yang membutuhkan bantuan karena terdampak pandemi COVID-19 dalam program Kolaborasi Sosial Berskala Besar atau KSBB. Masyarakat dapat memberikan bantuan berupa bahan pangan pokok, makanan siap saji, hingga uang tunai. Informasi lengkap seputar KSBB dapat melalui situs https://corona.jakarta.go.id/kolaborasi.