You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Nakes Lansia di Kramat Jati Mulai Divaksin COVID 19
.
photo Nurito - Beritajakarta.id

Nakes Lansia di Kramat Jati Mulai Divaksin COVID-19

Puluhan tenaga kesehatan yang telah lanjut usia (Nakes Lansia) mulai diberikan vaksin COVID-19 di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Pemberian vaksin Sinovac ini dilakukan sejak Senin (8/2) hingga Rabu (10/2).

Pemberian vaksin Sinovac bagi Lansia ini aman

Kepala Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Inda Mutiara mengatakan, pada Senin kemarin tercatat ada 24 Nakes Lansia yang terdaftar untuk divaksin Sinovac. Dari 24 yang terdaftar itu, hanya 19 orang yang divaksin dan lima lainnya ditunda.

Pada hari berikutnya, Selasa (9/2), ada 17 Nakes Lansia yang divaksin. Sedangkan, Rabu (10/2) hari ini, jumlah Nakes Lansia yang akan divaksin belum terhimpun seluruhnya.

Pemerintah Rencanakan Vaksinasi COVID-19 Bagi Pekerja Media Dimulai Akhir Februari

"Seluruh Nakes Lansia yang divaksin ini terdiri dari dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat dan apoteker yang bertugas di wilayah Kramat Jati," jelasnya, Rabu (10/2).

Untuk pelayanan pemberian vaksin Sinovac ini, jelas Inda, pihaknya menyiapkan enam posko yang tersebar di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Puskesmas Kelurahan Cawang, Puskesmas Kelurahan Cililitan, Puskesmas Kelurahan Tengah, Puskesmas Kelurahan Kramat Jati1 dan Paviliun Sehat Mutiara Cinta atau Layanan Ibu Anak Puskesmas Kecamatan Kramat Jati.

“Pemberian vaksin Sinovac bagi Lansia ini aman. Hal ini sesuai dengan hasil rilis yang disampaikan pihak Kementerian Kesehatan dan BPOM kemarin. Antusiasme Nakes Lansia juga sangat baik,” lanjut Inda.

Disebutkan Inda, Nakes Lansia yang divaksin harus dalam kondisi fisiknya sehat, tidak ada komorbid atau penyakit penyerta, bukan penyintas. Kemudian masih aktif bekerja di fasilitas kesehatan yang ada di wilayah Kramat Jati.

Sebelum divaksin, mereka harus mengisi data administrasi, registrasi sesuai dengan usianya. Kemudian dilakukan skrining kesehatan jika lolos barulah bisa ditentukan layak atau tidaknya Nakes Lansia ini divaksin atau harus ditunda terlebih dulu waktunya.

"Untuk observasi usai dilakukan vaksin selama 30 menit. Jika kondisinya dinyatakan aman dan tidak ada efek samping yang dirasakannya maka barulah nakes lansia ini diperbolehkan pulang," beber Inda.

Ery Supriadi, Nakes Lansia yang juga salah satu pengurus IDI Kota Jakarta Timur, mengapresiasi langkah pemerintah dalam memberikan perlindungan kesehatan bagi para Nakes Lansia yang masih bertugas di tengah pendemi COVID-19 seperti dirinya.

Usai divaksin, Ery mengaku, tidak merasakan sakit dan efek samping apa pun. Bahkan, rasa pegal di bekas suntikan pun dia tak merasakannya.

"Alhamdulillah semua baik-baik saja, tidak ada efek sampingnya,” ucap Ery.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Pemprov DKI Kembali Raih Penghargaan dari Kemendag

    access_time18-11-2024 remove_red_eye3650 personFolmer
  2. Camat Duren Sawit Sosialisasikan Pilkada di KBT

    access_time16-11-2024 remove_red_eye1051 personNurito
  3. Pj Gubernur Teguh Pastikan Jakarta Aman, Stabil dan Terkendali

    access_time20-11-2024 remove_red_eye890 personFolmer
  4. Derai Hujan Masih Membasahi Jakarta Hari Ini

    access_time17-11-2024 remove_red_eye877 personTiyo Surya Sakti
  5. Hujan Ringan Basahi Jakarta di Akhir Pekan

    access_time16-11-2024 remove_red_eye837 personNurito