10 Pompa Atasi Genangan Kolong Tol Cawang Interchange
Sebanyak 10 pompa dioperasikan untuk mengatasi genangan di Jl DI Panjaitan, tepatnya di kolong tol Cawang Interchange atau seberang gedung WIKA, Kebon Pala, Makasar, Jakarta Timur, Jumat (19/2).
Pada pukul 08.00 genangan mulai berangsur surut dan sudah bisa dilintasi kendaraan
Genangan terjadi mulai pukul 03.00 dinihari tadi dengan ketinggian air sekitar 40 sentimeter. Akibat genangan ini sejumlah kendaraan dari arah Tanjung Priok menuju Cililitan sempat nekad melakukan contra flow dan lalu lintas tersendat.
Kasi Pengendalian Kebakaran dan Penyelamatan Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman menuturkan, untuk penanganan genangan di kolong tol Cawang ini pihaknya mengerahkan lima unit pompa mobile dengan personel 25 orang. Mereka bergabung dengan tim Satgas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur untuk melakukan penanganan.
Genangan di Jl DI Panjaitan Sudah SurutGatot mengungkapkan, pada pukul 06.00 kolong tersebut masih belum bisa dilintasi kendaraan maka pada pukul 08.00 sudah bisa dilintasi kendaraan karena genangan mulai berkurang dari 40 sentimeter surut jadi sekitar 15 sentimeter.
“Kita kerakan lima unit pompa mobile jenis quick response untuk penanganan genangan di kolong tol Cawang. Alhamdulillah pada pukul 08.00 genangan mulai berangsur surut dan sudah bisa dilintasi kendaraan dari arah Tanjung Priok menuju Cililitan,” kata Gatot.
Kasi Pemeliharaan Sudin Sumber Daya Air Jakarta Timur, Puryanto mena
mbahakan, pihaknya mengerahkan tiga pompa apung dan mengoperasikan dua pompa stationer yang ada di rumah pompa Brantas dan rumah pompa Cawang, serta 30 anggota Satgas.“Kita kerahkan tiga pompa apung dan dioperasikan dua pompa stationer untuk penanganan genangan di kolong tol Cawang,” kata Puryanto.
Menurutnya, genangan yang terjadi disebabkan akibat luapan Kali Cipinang. Sehingga saluran penghubung yang ada di Jl DI Panjaitan ikut meluap dan airnya meluber ke kolong tol Cawang.
Kemudian kondisi air laut saat ini juga sedang pasang dan menyebabkan debit air di Kanal Banjir Timur (KBT) lambat mengalir ke lautnya. Padahal aliran air di KBT ini berasal dari sejumlah kali yang ada di Jakarta Timur. Sehingga semua kali tersebut ikut tertahan dan akhirnya meluber ke jalan dan pemukiman warga.
“Masalahnya saat ini di KBT juga airnya sedang tinggi. Jadi semua kali yang alirannya ke KBT itu tertahan. Seperti di Kali Sunter, Kali Cipinang, Kali Jati Kramat, Kali Buaran. Akibatnya air meluber ke jalan dan pemukiman warga,” lanjut Puryanto.
Ia berharap kondisi air laut cepat surut sehingga air di KBT dapat mengalir cepat. Karena hal ini dapat memperlancar aliran air di semua kali yang ada, termasuk saluran penghubung dan saluran drainase yang ada di pemukiman warga.