Bupati Minta Terjadinya Tumpahan Minyak di Perairan Kepulauan Seribu Jangan Terulang
Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi meminta agar terjadinya tumpahan minyak (oil spill) di wilayah perairan Kepulauan Seribu jangan sampai terulang.
Membahayakan ekosistem di perairan Kepulauan Seribu
Hal ini disampaikan Junaedi saat menerima audiensi perwakilan PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) terkait terjadinya tumpahan minyak yang mengotori kawasan pantai Pulau Untung Jawa dan Pulau Panggang.
Junaedi mengatakan, tumpahan minyak tersebut tidak hanya merugikan warga, tapi juga bisa membahayakan ekosistem laut. Terlebih, Kepulauan Seribu sudah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Bupati Minta Warga Terdampak Tumpahan Minyak Diberikan Ganti Rugi"Harus ditangani cepat agar pencemaran tidak semakin meluas dan membahayakan ekosistem di perairan Kepulauan Seribu," ujarnya, usai pelaksanaan audiensi, di Gedung Mitra Praja, Sunter, Jakarta Utara, Rabu (28/4).
Junaedi menjelaskan, Pemkab Kepulauan Seribu bersama warga bahkan sudah bergerak cepat membantu pembersihan tumpahan minyak ini.
"Ini tidak boleh terulang, PHE ONWJ harus secepatnya menyelesaikan masalah ini. Termasuk, upaya ganti rugi atau ganti upah, karena limbah ini berdampak kepada nelayan, pemilik keramba, pemilik tambak udang, ekosistem laut dan kawasan wisata," tegasnya.
Corporate Secretary Sub Holding Upstream PT PHE ONWJ, Wisnu Badriansyah
menuturkan, untuk penyelesaian penanganan tumpahan minyak, pihaknya juga telah ikut bergerak membantu pembersihan hingga pengangkutannya.
"Kami kirimkan APD untuk petugas, kapal pengangkut limbah dan menyiapkan ganti upah. Untuk pemulihan kita akan lakukan pasca-penanganan tumpahan minyak ini," ungkapnya.
Sementara itu, Manager Communications Relations and CID PT PHE ONWJ, Hari Setyono menambahkan, pihaknya telah mengerahkan sebanyak 13 kapal untuk penanganan
oil spill tersebut."Semua sumber daya PT PHE ONWJ terus dimaksimalkan untuk menangani ceceran minyak ini," tandasnya.