PT Transjakarta Pastikan Penerapan Prokes di Lingkungan Kerja
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) memastikan pelaksanaan kerja di kantor maupun di lapangan mematuhi protokol kesehatan (prokes) pencegahan penyebaran COVID-19 sebagaimana aturan berlaku.
Kita sudah berusaha
Direktur Utama (Dirut) PT Transjakarta, Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, berbagai upaya pencegahan dan penanganan COVID-19 di internal Transjakarta sudah dilakukan sejak awal pandemi hingga saat ini mencakup testing, tracing, treatment.
"Setiap ada karyawan terpapar COVID-19 kita drop obat dan vitamin dalam bentuk paket untuk lima hari pertama. Begitu juga dengan mereka yang tidak memiliki kemampuan untuk akses terhadap makanan. Bahkan, anggota keluarganya yang terpapar kita juga suplai makanan dan lain sebagainya," ujarnya, Rabu (28/7).
JPS: Kolaborasi BUMD Sediakan Sentra Vaksinasi Percepat Pencapaian Herd ImmunityMenurutnya, PT Transjakarta juga memfasilitasi karyawan dengan fasilitas PCR. Serta implementasi kebijakan Work From Home (WFH) yang bertujuan membatasi mobilitas. Keseluruhan upaya yang dilaksanakan Transjakarta sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Kita rutin melakukan PCR swab, termasuk begitu ada kasus dilakukan lockdown kantor. Kemudian, pada saat PSBB kita mengambil margin yang lebih kecil, WFH 75 persen dan Work From Office (WFO) 25 persen," terangnya.
Bahkan, lanjutnya, ketika diumumkan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, PT Transjakarta menetapkan 90 persen WFH dan sisanya sebesar 10 persen WFO hanya kategori unit yang esensial.
Jhony mengingatkan, agar para karyawan terus mematuhi prokes tidak hanya saat bekerja, tapi saat berada di luar lingkungan kerja atau tugas
"Kita bisa terpapar COVID-19 di mana saja. Kita tentu merasa kehilangan karyawan atau pegawai kami yang wafat setelah terpapar COVID-19. Tapi, sekali lagi tentu kita sudah berusaha tapi Tuhan juga punya takdir," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Standar Kualitas sekaligus Ketua Tanggap Darurat Covid-19 PT Transjakarta, Roy Yulius Rumuat menambahkan, Transjakarta telah membentuk Tim Tanggap Darurat COVID-19 sejak lama untuk melayani seluruh karyawan beserta keluarganya.
Tim Tanggap Darurat tersebut beranggotakan 135 orang dari berbagai unsur bagian perusahaan dan serikat pekerja, yang kemudian dibagi menjadi sembilan tim yaitu tim komunikasi, tim pencegahan, tim penanganan dan evakusi, tim operasional, tim pematuhan protokol, tim keuangan, tim sekretariat, tim monev, dan tim IT.
"Selain itu, kita juga ditambah 31 orang dari SPTJ sebagai Tim Pendukung. Kita selalu bekerjasama untuk membantu karyawan yang terpapar maupun yang sehat," bebernya.
"Tim Tanggap Darurat ini melayani keluarga besar karyawan Transjakarta selama 24 jam, termasuk keluarga mereka. Mulai dari penyediaan oksigen dan obat, rumah sakit, dan mobilisasi pasien. Kita betul-betul melakukan segala sesuatunya untuk kesejahteraan karyawan Transjakarta, kita serius menjaga teman semua," ucapnya.
Ia menuturkan, sebagai pendukung Transjakarta memiliki 11 divisi, setiap divisi menunjuk dua orang perwakilan sebagai jaringan komunikasi (Jarkom) yang memberikan informasi kepada karyawan di lapangan maupun tim saat ada yang terkonfirmasi positif.
"Tim ini yang akan berkomunikasi dengan mereka sehingga terdata tracing-nya," imbuhnya.
Selain itu, lanjutnya, empat unit Transcare juga disiagakan lengkap dengan oksigen dan obat untuk mengevakuasi dan memberikan pertolongan pertama. Awak Transcare juga dilengkapi alat pelindung diri (APD) lengkap.
Menurutnya, tim pematuhan prokes juga selalu memastikan dan meyakinkan bahwa kegiatan-kegiatan yang ada di lingkup kerja Transjakarta melaksanakan prokes yang ketat.
"Meyakinkan mereka bekerja benar-benar aman dan nyaman dengan fasilitas yang ada, kita terus melakukan pengadaan masker dua lapis,
face shield, hand sanitizer dan tempat cuci tangan," tandasnya.