Kegiatan Mencanting Batik ASN, PKK dan Masyarakat Jaktim Masuk Rekor MURI
access_time Selasa, 12 Oktober 2021 18:30 WIB
remove_red_eye 1637
person Reporter : Nurito
person Editor : Budhy Tristanto
Membangkitkan kecintaan terhadap budaya Indonesia
Kegiatan mencanting batik yang diikuti kader TP PKK, perwakikan ASN dari sejumlah suku dinas dan perwakilan masyarakat Jakarta Timur, Selasa (12/10), masuk dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). Kegiatan digelar dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional.
Yuk Datang ke Pameran Batik di Museum Tekstil Mulai 2-30 Oktober
Kegiatan hasil kolaborasi Boutik Batik Rolupat Rawamangun dengan TP PKK Jaktim ini digelar secara virtual dan diikuti sekitar 1.034 peserta yang tersebar di 85 lokasi berbeda. Piagam penghargaan dengan catatan rekor peserta terbanyak diberikan secara simbolis oleh Yusuf Ngadri, Senior Manager MURI kepada Wali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar dan Ketua TP PKK Kota Jakarta Timur, Diah Anwar.
Wali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar mengatakan, mencanting batik secara virtual ini dilaksanakan serentak di halaman kantor wali kota, kantor kecamatan, kelurahan, aula kantor suku dinas, RPTRA, sekolah dan Agro Wisata Cilangkap.
Tema kegiatan ini adalah “Mari Kita Menjaga Kelestarian Budaya Batik dan Menjadikan Batik sebagai Tuan Rumah di Negeri Kita Sendiri, Indonesia Tercinta khususnya di Jakarta Timur".
"Kegiatan ini bertujuan membangkitkan kecintaan terhadap budaya Indonesia yaitu batik. Ini sekaligus untuk mengangkat potensi-potensi yang ada di wilayah Jakarta Timur," kata Anwar.
Anwar mengungkapkan, pada kegiatan ini para peserta membuat batik tulis dengan motif Kanal Banjir Timur. Proses pembuatan batik tulis membutuhkan ketelatenan, karena dikerjakan dengan tangan dan langsung melukiskan corak atau motif di selembar kain.
"Alhamdulillah hari ini dapat rekor MURI. Namun yang ditekankan di sini bukan sekadar rekor MURI nya tapi budaya kita bisa dilestarikan di Jakarta Timur dengan cara membatik," tukas Anwar.
Anwar berharap, Boutik Batik Rolupat terus melakukan pelatihan cara mencanting untuk memberdayakan warga Jakarta Timur, sekaligus melestarikan budaya Indonesia. Nantinya pihaknya akan mengevaluasi setiap bulan untuk mengetahui sejauh mana hasilnya.
"Kami juga akan membiasakan warga untuk membatik, hingga akhirnya Jakarta Timur bisa menjadi kota batik," tuturnya.
Senior Manager MURI, Yusuf Ngadri menilai, kegiatan ini mendapatkan penghargaan karena jumlah pesertanya banyak dari unsur ASN, TP PKK dan masyarakat. Tentunya kegiatan ini dapat menumbuhkan minat generasi muda untuk mengenal batik sebagai warisan budaya dan merangsang mereka untuk bisa berkreasi.
"Kegiatan ini juga memantik semua orang Indonesia untuk mencintai batik sebagai warisan budaya yang diakui dunia melalui UNESCO," papar Yusuf.
Sementara, Ketua TP PKK Kota Jakarta Timur, Diah Anwar menambahkan, pihaknya akan terus berupaya melestarikan program mencanting batik ini kepada seluruh kader dan masyarakat.
"Semoga Jakarta Timur bisa menjadi kota batik di Ibu Kota," tandasnya.
Berita Terkait
-
30 Penyandang Disabilitas di Matraman Dilatih Membatik
access_timeSelasa, 24 Agustus 2021 11:20 WIB
remove_red_eye1236 personNurito
Berita Terpopuler
indeks