Kampung Iklim Eduwisata Bhineka Kini Miliki Kandang Maggot
Kampung Iklim Eduwisata Bhineka di Kompleks Angkasa Pura, Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, kini memiliki kandang maggot. Peresmiannya dilakukan oleh Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma yang juga sekaligus melakukan penebaran bibit dan panen ikan lele serta panen ubi jalar.
Jadi, apabila kita kelola dengan baik sampah ini akan membawa berkah dan mempunyai nilai ekonomis
Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma mengatakan, kampung iklim eduwisata ini merupakan salah satu percontohan konsep edukasi masyarakat tentang lingkungan hidup untuk peningkatan kualitas rumah tinggal warga dan prasarana dasar permukiman. Sekaligus menekan produksi sampah dimulai dari lingkungan rumahnya kemudian pemilahan dan pemanfaatan ulang supaya sampah tersebut bisa direduksi dengan baik sesuai Pergub DKI Jakarta Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup RW serta keikutsertaan dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi melalui kegiatan pertanian perkotaan (urban farming).
"Kita lihat di sini sudah ada bank sampah dan juga pengelolaan sampah yang dijadikan komposting berupa pupuk di mana hasilnya bisa digunakan untuk penghijauan. Ditambah sekarang ada budidaya maggot untuk mengatasi permasalahan sampah yang sifatnya organik. Jadi, apabila kita kelola dengan baik sampah ini akan membawa berkah dan mempunyai nilai ekonomis," ujar Dhany, usai meresmikan rumah maggot di Kampung Iklim Eduwisata Bhineka, Jumat (3/12).
Dinas LH Luncurkan Situs Aksi Perubahan Iklim dan Pengendalian Pencemaran UdaraDikatakan Dhany, kampung ini terbentuk karena adanya kolaborasi dan sinergi antara pemerintah kota, pihak CSR dan masyarakat yang saling mendukung untuk meningkatkan kualitas lingkungan. Keberadaan rumah maggot ini juga untuk mengurangi sampah organik, karena 15.000 maggot bisa mengatasi dua kilogram sampah jenis organik dalam waktu 1 X 24 jam.
"Berharap bertambahnya satu wahana ini dapat menja
di peluang bagus, bahkan sampah di sini jika dikonversi dengan baik bisa menjadi tabungan emas dengan bantuan dari pihak CSR kami yaitu Pegadaian," katanya.Vice President Pegadaian Jakarta 1, Hendra Hermawanto menjelaskan, sebagai perusahaan bisnis milik negara sudah seharusnya mempunyai tanggung jawab sosial untuk lingkungan. Kegiatan sosial ini memiliki berbagai tujuan di antaranya yaitu untuk memperdayakan atau mendukung program pemerintah seperti mengelola sampah di DKI Jakarta.
"Sebelumnya kami sudah melakukan literasi di lingkungan eduwisata bhineka ini sehingga kami sudah kenal dan dekat dengan warganya. Dapat dikatakan warga sekitar hampir semua memiliki tabungan emas pegadaian," ungkapnya.
Koordinator pengurus Kampung Iklim Eduwisata Bhineka, Joko Sarjono mengucapkan banyak terima kasih kepada PT Pegadaian sejak tahun 2019 hingga sekarang telah mendukung bank sampah ini, dengan pemberian pembinaan dan pengelolaan sampah serta pemerintah kota yang telah menjadi fasilitator dari kampung eduwisata tersebut.
"Kali ini kita dibantu dari pegadaian untuk merehabilitasi kantor sekretariat bank sampah, dengan penambahan gudang sampah an-organik dan pembangunan kandang maggot seluas 20 meter (4x5 meter). Untuk acara hari ini Kita melakukan tebar ikan lele sebanyak 1.500 bibit dan panen ikan lele sebanyak 30 kilogram serta panen ubi jalar 50 kilogram. Hasil panen tersebut dijual kepada warga, yang nantinya akan dipergunakan untuk pembelian bibit baru dan pangan," tandasnya.