Kinerja Tiga BUMD Ini Diharapkan Meningkat Seiring Perubahan Status Badan Hukum
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta telah mengesahkan revisi Perda tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Melalui Perda tersebut PT Jakarta Tourisindo secara badan hukum berubah menjadi Perseroda, Perusahaan Daerah Air Minum (PAM) Jaya menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) dan Perusahaa
n Daerah Pengelolaan Air Limbah (PAL) Jaya juga menjadi Perumda.Target peningkatan kinerja perusahaan ke depan dapat tercapai
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pembinaan BUMD DKI Jakarta, Riyadi berharap, dengan pengesahan atau perubahan status ketiga badan hukum tersebut dapat membuat kinerja perusahaan semakin meningkat.
"Saya tentu berharap ketiga BUMD ini bisa terus semakin tumbuh berkembang dengan baik karena sudah mempunyai basis yang kuat seiring dengan perubahan status badan hukumnya," ujar Riyadi, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (24/12).
PT Jaktour Dukung Penggunaan Kantong Belanja Ramah LingkunganRiyadi menjelaskan, penyesuaian ini juga mengacu pada ketentuan yang lebih tinggi yakni, Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah.
"Saya berharap target-target peningkatan kinerja perusahaan ke depan dapat tercapai. Tidak kalah penting, penerapan Good Corporate Governance (GCG) harus bisa diterapkan dengan baik," terangnya.
Menurutnya, ketiga BUMD tersebut harus bisa menjalankan fungsi pelayanan kepada masyarakat serta tugas untuk menjalankan bisnis dengan baik.
"BUMD ini kan ada fungsi pelayanan publik, namun juga melekat sebagai perusahaan yang harus memberikan dividen kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Keduanya, harus bisa dijalankan secara seimbang," ungkapnya.
Ia menambahkan, khusus kepada Perumda Air Minum Jaya diharapkan dapat menuntaskan tugas memberikan akses air bersih kepada warga Jakarta.
"Saat ini kita sudah juga memberikan mekanisme subsidi silang agar masyarakat berpenghasilan rendah atau tidak mampu bisa mendapatkan air bersih dengan harga murah. Kita sudah terapkan skema tarif industri, rumah tangga dan sosial, ada perbedaan harga," tandasnya.