Dukung Disabilitas Netra Lebih Mandiri, Pj. Gubernur Teguh Luncurkan Program Pengembangan UMKM Disabilitas
access_timeKamis, 06 Februari 2025 13:23
Jakarta -
Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi meluncurkan Program Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Disabilitas Netra di Jalan Fatmawati Raya, Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Pj. Gubernur Teguh mengatakan, program ini menjadi wadah bagi para penyandang disabilitas netra untuk lebih mandiri dan berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Kota Jakarta.
"Saya menyampaikan apresiasi kepada Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia atas pelaksanaan kegiatan ini sebagai bagian dari upaya kita untuk pemberdayaan disabilitas, khususnya penyandang tunanetra agar lebih mandiri dan berdaya saing di sektor ekonomi. Apalagi, sekarang Jakarta sedang bertransformasi menuju kota global, saya dukung sepenuhnya. Insya Allah gubernur dan wakil gubernur terpilih juga sangat peduli terhadap hal ini. Mudah-mudahan keberlanjutannya juga akan terus berjalan dengan baik," kata Pj. Gubernur Teguh, Kamis (6/2).
Pj. Gubernur Teguh menambahkan, kegiatan hari ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat disabilitas untuk mewujudkan kota global. Ia menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu dicermati untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, yaitu menyusun Rencana Aksi Daerah Penyandang Disabilitas (RADPD) sebagai instrumen untuk pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan bagi penyandang disabilitas.
Kemudian, ada pelaksanaan Program Pengembangan Kewirausahaan Terpadu (PKT), serta pelatihan dan permodalan bagi pelaku UMKM dengan target 10 persen dari total peserta adalah dari kelompok penyandang disabilitas. Tidak hanya itu, Pemprov DKI Jakarta juga melakukan kerja sama dengan Baznas Bazis DKI Jakarta dalam pembangunan Kafe Difabis.
"Saat ini Kafe Difabis sudah ada di Gedung Balai Kota dan Wali Kota Jakarta Selatan. Minggu depan kami akan ke Jakarta Timur untuk kafe ini. Alhamdulilah usahanya berjalan dengan baik dan semua pegawainya penyandang disabilitas," ujarnya.
Selanjutnya, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan pengembangan kebijakan tarif retribusi melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Provinsi DKI Jakarta. Harapannya, dispensasi gratis terhadap penyandang disabilitas yang menggunakan kios di lokasi sementara (loksem) dan lokasi binaan (lokbin) dapat diberikan.
"Saya berharap, apa yang digagas oleh Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia bisa berlanjut. Supaya kolaborasi antara Rumah Aspirasi dengan Pemprov DKI Jakarta, khususnya dalam hal pelatihan dan pembinaan UMKM bagi penyandang disabilitas dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan. Sehingga, mereka dapat semakin mandiri dan berperan aktif dalam pertumbuhan ekonomi Jakarta," terangnya.
"Saya menyampaikan apresiasi kepada Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia atas pelaksanaan kegiatan ini sebagai bagian dari upaya kita untuk pemberdayaan disabilitas, khususnya penyandang tunanetra agar lebih mandiri dan berdaya saing di sektor ekonomi. Apalagi, sekarang Jakarta sedang bertransformasi menuju kota global, saya dukung sepenuhnya. Insya Allah gubernur dan wakil gubernur terpilih juga sangat peduli terhadap hal ini. Mudah-mudahan keberlanjutannya juga akan terus berjalan dengan baik," kata Pj. Gubernur Teguh, Kamis (6/2).
Pj. Gubernur Teguh menambahkan, kegiatan hari ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat disabilitas untuk mewujudkan kota global. Ia menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu dicermati untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, yaitu menyusun Rencana Aksi Daerah Penyandang Disabilitas (RADPD) sebagai instrumen untuk pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan bagi penyandang disabilitas.
Kemudian, ada pelaksanaan Program Pengembangan Kewirausahaan Terpadu (PKT), serta pelatihan dan permodalan bagi pelaku UMKM dengan target 10 persen dari total peserta adalah dari kelompok penyandang disabilitas. Tidak hanya itu, Pemprov DKI Jakarta juga melakukan kerja sama dengan Baznas Bazis DKI Jakarta dalam pembangunan Kafe Difabis.
"Saat ini Kafe Difabis sudah ada di Gedung Balai Kota dan Wali Kota Jakarta Selatan. Minggu depan kami akan ke Jakarta Timur untuk kafe ini. Alhamdulilah usahanya berjalan dengan baik dan semua pegawainya penyandang disabilitas," ujarnya.
Selanjutnya, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan pengembangan kebijakan tarif retribusi melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Provinsi DKI Jakarta. Harapannya, dispensasi gratis terhadap penyandang disabilitas yang menggunakan kios di lokasi sementara (loksem) dan lokasi binaan (lokbin) dapat diberikan.
"Saya berharap, apa yang digagas oleh Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia bisa berlanjut. Supaya kolaborasi antara Rumah Aspirasi dengan Pemprov DKI Jakarta, khususnya dalam hal pelatihan dan pembinaan UMKM bagi penyandang disabilitas dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan. Sehingga, mereka dapat semakin mandiri dan berperan aktif dalam pertumbuhan ekonomi Jakarta," terangnya.
Topik : UMKM