Tingkatkan Sanitasi, Gubernur Pramono Tinjau Pemasangan Tangki Septik Biopal di Cideng
access_timeSelasa, 06 Mei 2025 15:23
Jakarta Pusat -
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meninjau pemasangan tangki septik Biopal di RT 11 RW 03, Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Kota Administrasi Jakarta Pusat, pada Jumat (2/5). Biopal merupakan tangki septik modifikasi produksi Perumda Paljaya yang kedap air dan dapat mengolah air limbah sehingga ramah lingkungan.
“Banyak sekali warga yang tidak punya tempat untuk buang air besar. Oleh karena itu, hari ini kami mulai memasang Biopal Septik tipe 3A yang mudah-mudahan dapat membantu warga di sekitar tempat ini,” jelas Gubernur Pramono.
Sebanyak sepuluh unit tangki septik Biopal tipe 3A dipasang di sepuluh rumah, masing-masing berkapasitas 1,1 meter kubik (lima orang per rumah). Sistem pengolahannya terdiri atas proses aerobik dan anaerobik, dengan jenis air limbah yang diolah meliputi black water dan grey water. Tangki septik Biopal memiliki beberapa keunggulan, seperti tidak membutuhkan lahan luas, terbuat dari bahan tahan korosi, antibocor, serta didampingi proses perizinan.
Sementara itu, Wa Ode, anggota DPRD DKI Jakarta, mengapresiasi langkah Gubernur Pramono dalam menghadirkan teknologi tersebut. “Di Jakarta ini, salah satu problemnya adalah buang air besar sembarangan, yang salah satunya sekarang kita atasi. Selain itu, sekitar 25.000 warga memiliki jamban, tetapi tidak memiliki pembuangannya,” ujarnya.
Tak hanya meninjau pemasangan tangki septik Biopal, Gubernur Pramono juga menanggapi permintaan warga terkait pemasangan pagar pembatas antara rumah penduduk dengan rel kereta api. Melalui Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang bertanggung jawab memasang pagar, Gubernur Pramono berharap kecelakaan yang kerap terjadi di area tersebut dapat dihindari.
“Banyak sekali warga yang tidak punya tempat untuk buang air besar. Oleh karena itu, hari ini kami mulai memasang Biopal Septik tipe 3A yang mudah-mudahan dapat membantu warga di sekitar tempat ini,” jelas Gubernur Pramono.
Sebanyak sepuluh unit tangki septik Biopal tipe 3A dipasang di sepuluh rumah, masing-masing berkapasitas 1,1 meter kubik (lima orang per rumah). Sistem pengolahannya terdiri atas proses aerobik dan anaerobik, dengan jenis air limbah yang diolah meliputi black water dan grey water. Tangki septik Biopal memiliki beberapa keunggulan, seperti tidak membutuhkan lahan luas, terbuat dari bahan tahan korosi, antibocor, serta didampingi proses perizinan.
Sementara itu, Wa Ode, anggota DPRD DKI Jakarta, mengapresiasi langkah Gubernur Pramono dalam menghadirkan teknologi tersebut. “Di Jakarta ini, salah satu problemnya adalah buang air besar sembarangan, yang salah satunya sekarang kita atasi. Selain itu, sekitar 25.000 warga memiliki jamban, tetapi tidak memiliki pembuangannya,” ujarnya.
Tak hanya meninjau pemasangan tangki septik Biopal, Gubernur Pramono juga menanggapi permintaan warga terkait pemasangan pagar pembatas antara rumah penduduk dengan rel kereta api. Melalui Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang bertanggung jawab memasang pagar, Gubernur Pramono berharap kecelakaan yang kerap terjadi di area tersebut dapat dihindari.
Topik : Sumber Daya Air
