Resmikan Infrastruktur Konektivitas Terintegrasi Dukuh Atas, Gubernur Pramono Dorong Budaya Transportasi Publik
access_timeRabu, 07 Mei 2025 14:35
Jakarta Pusat -
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meresmikan pencanangan infrastruktur konektivitas terintegrasi di Gedung Transport Hub MRT Jakarta-Dukuh Atas, pada Rabu (7/5). Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Pramono mengapresiasi fasilitas yang dibangun dalam waktu kurang dari setahun itu. Gedung seluas lebih dari 17.000 meter persegi ini memiliki 12 lantai dan dua basement, serta terhubung langsung dengan layanan Transjakarta.
“Saya sudah melihat hingga lantai 12. Fasilitasnya sangat bagus, dan pemandangannya luar biasa. Nanti saya akan berbicara dengan Menteri Perhubungan agar fasilitas ini terkoneksi dengan LRT, MRT, dan KRL,” ujar Gubernur Pramono.
Gedung Transport Hub dirancang multifungsi, mulai dari hotel, perkantoran, ritel, pusat kebugaran, hingga simpul layanan transportasi publik. Sebagai ruang yang inklusif, kawasan ini turut menampilkan pertunjukan musik Betawi oleh sahabat disabilitas. Ke depan, fasilitas ini diharapkan menjadi contoh bangunan yang mendukung integrasi transportasi publik dan bisa direplikasi di kawasan lain.
Sebagai bagian dari Kawasan Berorientasi Transit (KBT), Dukuh Atas mengusung tema “Kolaborasi Gerak” yang menggambarkan integrasi berbagai moda transportasi dalam satu sistem terpadu. Konsep ini diharapkan menjadikan kota lebih ramah bagi pejalan kaki dan pengguna transportasi umum, sekaligus mendukung penyediaan ruang terbuka hijau sebagaimana ciri kota global.
Pada acara yang sama, Gubernur Pramono juga meresmikan pencanangan program digitalisasi dan integrasi layanan angkutan umum massal gratis bagi 15 golongan masyarakat.
“Secara khusus hari ini saya mencanangkan pembebasan tarif bagi 15 golongan. Ke depan, bukan hanya bebas di Transjakarta, tetapi juga Transjabodetabek. Saya sudah instruksikan Kepala Dinas Perhubungan membuka lima trayek baru setelah Alam Sutera–Blok M, yang sejauh ini mendapat respons luar biasa dari masyarakat,” katanya.
Adapun 15 golongan penerima manfaat tersebut yaitu ASN dan pensiunan Pemprov DKI, tenaga kontrak Pemprov DKI, siswa penerima KJP Plus, karyawan bergaji UMR melalui Bank DKI, penghuni rusunawa, kader PKK, warga ber-KTP Kepulauan Seribu, penerima raskin di Jabodetabek, anggota TNI/Polri, veteran RI, penyandang disabilitas, lansia di atas 60 tahun, pengurus rumah ibadah, pendidik PAUD, dan jumantik.
Dengan tingkat integrasi transportasi yang telah mencapai 91 persen, Gubernur Pramono berharap penggunaan transportasi umum tahun ini dapat meningkat 5–10 persen untuk menekan kemacetan di Jakarta. Ia juga menargetkan Jakarta masuk dalam 50 besar kota global.
“Saya menargetkan pada 2025, Jakarta bisa masuk peringkat 50 besar kota global. Kemacetan berkurang drastis, dan yang terpenting, kebiasaan menggunakan transportasi publik semakin membudaya,” tutupnya.
“Saya sudah melihat hingga lantai 12. Fasilitasnya sangat bagus, dan pemandangannya luar biasa. Nanti saya akan berbicara dengan Menteri Perhubungan agar fasilitas ini terkoneksi dengan LRT, MRT, dan KRL,” ujar Gubernur Pramono.
Gedung Transport Hub dirancang multifungsi, mulai dari hotel, perkantoran, ritel, pusat kebugaran, hingga simpul layanan transportasi publik. Sebagai ruang yang inklusif, kawasan ini turut menampilkan pertunjukan musik Betawi oleh sahabat disabilitas. Ke depan, fasilitas ini diharapkan menjadi contoh bangunan yang mendukung integrasi transportasi publik dan bisa direplikasi di kawasan lain.
Sebagai bagian dari Kawasan Berorientasi Transit (KBT), Dukuh Atas mengusung tema “Kolaborasi Gerak” yang menggambarkan integrasi berbagai moda transportasi dalam satu sistem terpadu. Konsep ini diharapkan menjadikan kota lebih ramah bagi pejalan kaki dan pengguna transportasi umum, sekaligus mendukung penyediaan ruang terbuka hijau sebagaimana ciri kota global.
Pada acara yang sama, Gubernur Pramono juga meresmikan pencanangan program digitalisasi dan integrasi layanan angkutan umum massal gratis bagi 15 golongan masyarakat.
“Secara khusus hari ini saya mencanangkan pembebasan tarif bagi 15 golongan. Ke depan, bukan hanya bebas di Transjakarta, tetapi juga Transjabodetabek. Saya sudah instruksikan Kepala Dinas Perhubungan membuka lima trayek baru setelah Alam Sutera–Blok M, yang sejauh ini mendapat respons luar biasa dari masyarakat,” katanya.
Adapun 15 golongan penerima manfaat tersebut yaitu ASN dan pensiunan Pemprov DKI, tenaga kontrak Pemprov DKI, siswa penerima KJP Plus, karyawan bergaji UMR melalui Bank DKI, penghuni rusunawa, kader PKK, warga ber-KTP Kepulauan Seribu, penerima raskin di Jabodetabek, anggota TNI/Polri, veteran RI, penyandang disabilitas, lansia di atas 60 tahun, pengurus rumah ibadah, pendidik PAUD, dan jumantik.
Dengan tingkat integrasi transportasi yang telah mencapai 91 persen, Gubernur Pramono berharap penggunaan transportasi umum tahun ini dapat meningkat 5–10 persen untuk menekan kemacetan di Jakarta. Ia juga menargetkan Jakarta masuk dalam 50 besar kota global.
“Saya menargetkan pada 2025, Jakarta bisa masuk peringkat 50 besar kota global. Kemacetan berkurang drastis, dan yang terpenting, kebiasaan menggunakan transportasi publik semakin membudaya,” tutupnya.
Topik : Transportasi