Pemkot Jakpus Prioritas Mutu Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
access_timeKamis, 19 Juni 2025 18:45
Jakarta Pusat -
Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Arifin membuka pertemuan mutu (mutual quality) kesehatan ibu dan bayi (improvement neonatal) yang diikuti para dokter, direktur rumah sakit, dan para kepala puskesmas.
Pertemuan ini, lanjutnya, sangat bagus karena bertujuan untuk mengevaluasi, memperbaiki, dan memperkuat sistem pelayanan kesehatan, terutama di fasilitas pelayanan dasar hingga rujukan dalam peningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak.
"Peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak merupakan prioritas utama dalam pembangunan kesehatan karena menyangkut masa depan generasi bangsa. Terlebih angka kematian ibu dan bayi masih menjadi tantangan yang harus kita tangani bersama dengan kerja keras, kolaborasi, dan inovasi," katanya, di Ruang Serbaguna Besar, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Kamis (19/6).
Selain itu, Arifin menambahkan, isu stunting juga masih menjadi tantangan besar yang dihadapi. Stunting bukan hanya sekedar masalah pertumbuhan fisik tetapi berdampak pada perkembangan otak anak dan kualitas sumber daya manusia.
"Salah satu titik kritis dalam pencegahan stunting pada periode 1.000 hari pertama kehidupan dimulai sejak kehamilan hingga anak berusia 2 tahun. Di sini lah peran Quality Improvement (QI) kesehatan ibu dan Neonatal menjadi sangat strategis," ucapnya.
Arifin berharap pertemuan ini tidak sekadar rutinitas administrasi, tapi motor penggerak perubahan khususnya dalam memberikan layanan yang responsif, efektif, dan berorientasi pada hasil.
"Mari kita jadikan upaya perbaikan mutu layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir sebagai bagian dari kontribusi guna menciptakan generasi emas sehat dan berkualitas," paparnya.
Pertemuan ini, lanjutnya, sangat bagus karena bertujuan untuk mengevaluasi, memperbaiki, dan memperkuat sistem pelayanan kesehatan, terutama di fasilitas pelayanan dasar hingga rujukan dalam peningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak.
"Peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak merupakan prioritas utama dalam pembangunan kesehatan karena menyangkut masa depan generasi bangsa. Terlebih angka kematian ibu dan bayi masih menjadi tantangan yang harus kita tangani bersama dengan kerja keras, kolaborasi, dan inovasi," katanya, di Ruang Serbaguna Besar, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Kamis (19/6).
Selain itu, Arifin menambahkan, isu stunting juga masih menjadi tantangan besar yang dihadapi. Stunting bukan hanya sekedar masalah pertumbuhan fisik tetapi berdampak pada perkembangan otak anak dan kualitas sumber daya manusia.
"Salah satu titik kritis dalam pencegahan stunting pada periode 1.000 hari pertama kehidupan dimulai sejak kehamilan hingga anak berusia 2 tahun. Di sini lah peran Quality Improvement (QI) kesehatan ibu dan Neonatal menjadi sangat strategis," ucapnya.
Arifin berharap pertemuan ini tidak sekadar rutinitas administrasi, tapi motor penggerak perubahan khususnya dalam memberikan layanan yang responsif, efektif, dan berorientasi pada hasil.
"Mari kita jadikan upaya perbaikan mutu layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir sebagai bagian dari kontribusi guna menciptakan generasi emas sehat dan berkualitas," paparnya.
Topik : kesehatan,stunting